visitaaponce.com

Teknologi Berkembang Pesat, HR Wajib Perbarui Keterampilan Karyawan

Teknologi Berkembang Pesat, HR Wajib Perbarui Keterampilan Karyawan
Ilustrasi.(Freepik)

TEKNOLOGI yang mempermudah pekerjaan bidang sumber daya manusia--yang sering disebut human resources/HR--merupakan instrumen penting bagi efektivitas organisasi. Solusi teknologi HR yang tepat dapat mengotomatisasi proses, menyediakan data dan informasi akurat, dan memungkinkan para profesional HR untuk fokus pada inisiatif strategis.

"HR wajib berteman dan explore semua teknologi, harus punya pemahaman bahwa saat ini semua sudah berbasis data. Pada akhirnya, tugas kita bukan lagi mengelola hal-hal yang bersifat data administratif, tetapi menjaga aset terbesar dari organisasi, yaitu people (manusia). Tujuannya agar performa karyawan menjadi lebih baik, yang berujung pada progres bisnis dalam organisasi," ungkap Managing Director NAMA Consultant, Wulan Ranny.  

Agar peran HR maupun karyawan tidak tergantikan oleh teknologi, lanjut dia, reskilling dan upskilling wajib dilakukan. Reskilling ialah proses memberikan karyawan keterampilan baru atau keterampilan yang diperbarui agar sesuai dengan kebutuhan baru dalam organisasi, sehingga peran HR atau karyawan tetap relevan. Misalnya, bagi seorang karyawan bidang pemrograman, keterampilan yang berdekatan mungkin termasuk analisis data, pengembangan web, atau manajemen proyek.

Baca juga : Asisten Virtual AI Talita Revolusi Akses Informasi Internal

"Sedangkan upskilling ialah proses meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliki untuk meningkatkan kinerja atau mempersiapkan mereka untuk tanggung jawab yang lebih tinggi dalam organisasi. Upskilling itu semisal pelatihan kepemimpinan, pelatihan teknis, dan pelatihan pengembangan karier," ungkap perempuan yang punya pengalaman lebih dari 23 tahun di bidang HR ini.

Ranny yang juga Business Advisor dari People Hub--komunitas HR yang dibuat untuk berdiskusi tentang tema seputar HR--menambahkan, masa depan dunia kerja akan menuntut volume, kecepatan, dan variasi pembelajaran bagi organisasi dan karyawan. Karena itu, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan oleh pemimpin perusahaan, karyawan, dan organisasi.

"Pertama, para pemimpin di organisasi harus menciptakan budaya pembelajaran yang berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan organisasi. Kedua, karyawan harus terus belajar untuk menjaga skill tetap relevan atau beralih ke peran baru yang banyak dibutuhkan. Terakhir, organisasi harus memastikan proses pembelajaran terjadi sehingga orang-orang yang perlu punya skill baru dapat melakukannya sesuai kebutuhan di tempat kerja," tutup dia. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat