Mematahkan Stigma Negatif
![Mematahkan Stigma Negatif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2018/12/738bbb2cb821efc69c0d8c274929c7f5.gif)
DIANA yang bisa dikatakan dekat dengan kehidupan gamers melalui suami dan adiknya merasa bahwa gamer dewasa ini masih acap dipandang negatif oleh sebagian kalangan. Mulai soal umpatan kasar yang kadang terlontar saking asyiknya bermain hingga aktivitas main gim sendiri yang acap dianggap membuang waktu.
Diana meyakini banyak aspek positif dari kegiatan gim yang kini bahkan telah berkembang menjadi industri e-sport. Namun, ia menyadari butuh proses dan disiplin untuk membuktikan ke masyarakat bahwa stigma tentang gamer dan bermain gim tidak sepenuhnya benar.
Contohnya, jika Yamisok mengadakan turnamen yang dilakukan di kafe milik mereka di Highgrounds, jelas Diana, ada peraturan no shouting atau dilarang untuk berkata kasar saat bermain. Hal itu ia lakukan agar anggapan miring terhadap gamer bisa terpatahkan.
"Kita menjaga mereka, kita mengajarkan juga, dan mendisiplinkan bahwa ini tuh tempat umum, public space gitu loh. Jadi, kalau di atas itu (Highgrounds) mereka ngomong kasar atau apa, operator kita akan menegur," lanjutnya.
Diana juga mengemukakan, saat ini kegiatan bermain tidak lagi sekadar membuang waktu, pun uang. Sudah banyak gamer yang beralih ke dunia profesional dengan menjadi atlet e-sports. Bahkan, industrinya merupakan salah satu yang tumbuh dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir seiring kecanggihan teknologi, dengan pendapatan mencapai ratusan juta dolar secara global.
Oleh karena itu, ia pun berharap Yamisok bisa terus berkembang mengikuti perkembangan e-sport dan menjadi pendukung dan wadah bagi para pemain e-sport di Indonesia.
Selain menyediakan platform daring, Yamisok melengkapi infrastruktur e-sport dengan kafenya Highgrounds. Mengusung tema Icafe, Highgrounds memiliki kapasitas yang akan memuaskan para gamer. "Highgrounds ini sendiri merupakan salah satu komitmen kita untuk mendukung infrastruktur e-sport di Indonesia" kata Diana.
Lantai pertama atau ground merupakan kafe dan tempat makan untuk para pelanggan. Di lantai ground itu pun terdapat layar televisi berukuran 32 inci yang bisa dimanfaatkan konsumen untuk menikmati 'mabar'.
Adapun lantai kedua berisikan 20 komputer dan 4 buah console game yang merupakan tempat bermain para gamer. Komputer ini pun memakai spek core i7 dengan spek tercepat dan terkuat se-Indonesia. Setiap unit komputer itu bernilai sekitar Rp83 juta. Namun, untuk menyewanya, konsumen cukup membayar Rp20 ribu per jam.
Terkini Lainnya
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap