visitaaponce.com

Waspada, Perubahan Warna pada Bibir, Kulit, dan Kuku bisa jadi Gejala Covid

Waspada, Perubahan Warna pada Bibir, Kulit, dan Kuku bisa jadi Gejala Covid
Tenaga kesehatan berdiri di dekat seorang pasienn covid-19 di ICU sebuah rumah sakit di Roma, Italia.(AFP/Alberto PIZZOLI Sumber: https://visitaaponce.com/humaniora/462105/ini-gejala-yang-hanya-dialami-pasien-covid-19-varian-omikron)

Selain demam dan batuk yang terus menerus, ternyata ada beberapa kondisi yang dapat membantu mengindikasi dengan mudah dan menjadi tanda darurat covid-19 yaitu perubahan warna pada area tertentu,seperti bibir, kulit, dan kuku, menjadi abu-abu.

Selama ini, kulit dan bibir yang berwarna abu-abu, secara medis disebut sianosis, adalah tanda peringatan bahwa terlalu sedikit oksigen dalam darah atau sirkulasi darah yang buruk. Ini dapat dikaitkan dengan masalah serius termasuk asma, radang paru-paru, atau penyakit jantung. Kuku abu-abu juga bisa menjadi tanda peringatan kekurangan zat besi, yang menunjukkan organ vital dalam tubuh mungkin berjuang untuk mendapatkan oksigen yang cukup.

Dilansir dari dailymail.co.uk, Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat mencantumkan perubahan warna sebagai indikasi bahwa seseorang harus mencari perawatan medis segera atau menjadi tanda peringatan untuk seseorang membutuhkan pertolongan secepat mungkin.

Kepala kesehatan Amerika telah mengenalinya sebagai tanda potensial bahwa seseorang membutuhkan perhatian medis mendesak sejak awal pandemi, meskipun ada klaim baru-baru ini bahwa itu mungkin khusus untuk Omicron.

CDC mengenali lebih dari 11 gejala, termasuk sakit kepala, sakit tenggorokan, dan mual sebagai kemungkinan gejala covid, dan mencantumkan gejala lainnya sebagai tanda potensial.

Namun National Health Service (NHS) masih hanya mengakui tiga gejala sebagai tanda peringatan covid, yaitu demam, batuk terus menerus, dan kehilangan indra penciuman dan perasa.

NHS memperingatkan kulit pucat, biru atau abu-abu pada anak-anak, menjadi indikasi untuk segera meminta bantuan pihak medis.

Dalam panduan yang diperbarui pada Februari tahun lalu, CDC mengatakan bibir, kulit, dan kuku berwarna abu-abu bisa menjadi gejala covid. Itu terdaftar di samping kesulitan bernapas, rasa sakit atau tekanan terus-menerus di dada, kebingungan dan ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga. Kemungkinan gejala ini hanya muncul pada stadium lanjut dari infeksi Covid.

Tapi kondisi ini juga bisa disebabkan oleh cedera, kebiasaan merokok, infeksi jamur atau tangan yang sering terkena air atau produk pembersih.

Di samping tiga gejala NHS utama, studi gejala ZOE Covid mengatakan pilek, sakit kepala, bersin, dan sakit tenggorokan adalah tanda-tanda covid. "Banyak orang tetap tidak menyadari semua gejala yang harus kita waspadai. Ini membuat orang berisiko salah percaya bahwa mereka sedang flu, padahal sebenarnya mereka bisa terkena Covid," kata tim studi.(M-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat