visitaaponce.com

Candra Darusman Jadi Ketua Umum Baru Yayasan Anugerah Musik Indonesia

Candra Darusman Jadi Ketua Umum Baru Yayasan Anugerah Musik Indonesia
Dwiki Dharmawan (kiri) dan Candra Darusman (kanan)(instagram : @amiawards)

Candra Darusman menggantikan posisi musisi Dwiki Dharmawan, yang sebelumnya menjadi ketua umum Yayasan Anugerah Musik Indonesia selama enam tahun.

Musisi senior Candra Darusman ditunjuk sebagai ketua umum Yayasan Anugerah Musik Indonesia (YAMI), organisasi yang menaungi penghargaan AMI Awards. Ia menggantikan posisi Dwiki Dharmawan yang telah menjabat sebagai ketua umum YAMI selama enam tahun.

“Saya serasa setuju selama 6 tahun prestasi Dwiki luar biasa, membuat ketua selanjutnya gampang,”

Yayasan Anugerah Musik Indonesia (YAMI) merupakan organisasi independen yang memberikan penghargaan tertinggi kepada insan musik kreatif Indonesia yang berprestasi. Yayasan Anugerah Musik Indonesia bertujuan untuk mengakui prestasi yang luar biasa dari karya musik musisi terbaik Indonesia dalam rangka meningkatkan kreativitas, kapasitas dan kualitas para pelaku insan musik Indonesia.

Sejak pertama kali didirikan pada 1996, Yayasan Anugerah Musik Indonesia telah memberikan kontribusi nyata dalam memajukan industri musik Indonesia.

Selama 24 tahun penyelenggaraan AMI Awards, sudah terjadi empat kali pergantian jabatan ketua umum. Hanya Titiek Puspa satu-satunya perempuan musisi yang pernah menjabat ketua umum YAMI pada periode 2003-2006. Pada edisi perdananya, YAMI diketuai Erwin Harahap (1996-1999). Berlanjut ke Dimas Wahab (1999-2003). Lalu ada Tantowi Yahya yang menjabat dua periode (2006-2016), dan terakhir Dwiki Dharmawan pada 2016-2022. Candra Darusman yang kini menggantikan Dwiki juga merupakan salah satu pendiri YAMI.

“Selama enam tahun prestasi Dwiki luar biasa, membuat ketua selanjutnya gampang. Kami sepakat Dwiki berhak istirahat. Saya rasa apa yang dicapai Dwiki boleh dikatakan jelas. Kalau memang nanti penerusnya itu tinggal meneruskan,” kata Candra Darusman dalam serah terima jabatan, dikutip dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa, (25/1).

Pada masa kepemimpinan Dwiki, ada beberapa perubahan yang terjadi. Di antaranya ketika AMI 2016 mereka hanya menerima 600 entri. Jumlah itu terus naik mengingat bukan melulu karya fisik yang boleh mendaftar. Sehingga pada AMI 2021 jumlah entri karya mencapai 4.645. Selama enam tahun tahun terakhir, ada penaikan karya yang mendaftar sebesar 674%.

Sementara dari sisi proses pendaftaran karya hingga voting pun mengalami transformasi, mulai dari proses yang semula serba manual sudah beralih ke 100% online sejak AMI 2019. Saat pandemi, sidang kategorisasi pun dilakukan secara hibrida. Untuk internal AMI juga berhasil menata perpajakan dan memperoleh hak paten atas brand dan logo AMI Awards.

“Setiap tahunnya AMI Awards terus konsisten memberikan penghargaan paling bergengsi bagi para insan musik Indonesia. Semoga semangat yang konsisten ini bisa menjadi pemicu bagi para insan musik Indonesia untuk terus menghasilkan karya produksi yang terbaik. Terimakasih atas kepercayaannya selama enam tahun terakhir, saya beruntung mengemban amanat sebagai Ketua Umum Yayasan AMI dan menjadi bagian penting dari perkembangan industri musik Indonesia,” kata Dwiki saat memberikan pidato untuk menutup masa jabatannya. (OL-12)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat