visitaaponce.com

Hujan Meteor akan Hiasi Langit Sepanjang Akhir Tahun ini

Hujan Meteor akan Hiasi Langit Sepanjang Akhir Tahun ini
Ilustrasi: Hujan Meteor(AFP/Bill Ngalls )

Hujan meteor adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar pada langit malam. Fenomena ini terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi. 

Hujan meteor umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya. Meteor Data Centre mencatat sekitar 600 kasus dugaan hujan meteor, dan sekitar 100 sudah dibuktikan. Di penghujung tahun 2022, fenomena hujan meteor masih menghiasi langit. 

Dilansir dari Edukasi Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis (3/11), ada beberapa fenomena hujan meteor bulan Desember 2022 yang akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

1. Fenomena hujan meteor Puppid-Velid
Menurut Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang, Puppid-Velid adalah suatu fenomena hujan meteor Puppid-Velid adalah hujan meteor yang titik radian (titik asal kemunculan meteor) berada di dekat bintang Gamma Velorum (Regor).

hujan meteor itu bersumber dari sisa debu Komet 96P/Machholz yang mengorbit Matahari dalam periode 1,93 tahun. Hujan meteor ini dapat dilihat di langit Indonesia sejak pukul 21.00 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbenam dengan catatan kondisi cuaca cerah dengan polusi cahaya yang minim.

Hujan meteor tersebut sudah aktif sejak 30 November lalu dan berlangsung hingga 15 Desember 2022. Berintensitas maksimum 10 meteor/jam saat berada di zenit pada 7 Desember lalu. Intensitas hujan meteor ini di Indonesia hanya 6-8 meteor/jam. Hal ini disebabkan oleh ketinggian titik radian saat transit antara 39-56 derajat di atas ufuk selatan.

2. Fenomena hujan meteor Monocerotid Desember
Monocerotid Desember berasal dari sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit Matahari dengan periode 3,3 tahun. Sementara itu, kelajuan geosentrik meteor tersebut mencapai 147.600 km/jam.

Hujan meteor ini memiliki titik asal kemunculan meteor yang terletak di konstelasi Monoceros yang berbatasan dengan konstelasi Orion dan Gemini.

Hujan meteor Monocerotid telah aktif sejak 4 Desember dan akan berakhir pada 20 Desember 2022. Fenomena tersebut berintensitas maksimum 3 meteor/jam saat di zenit pada 9 Desember 2022

Monocerotid Desember dapat disaksikan di seluruh Indonesia dari arah timur setelah waktu sholat isya (8 Desember) hingga meredup di arah Matahari terbit (9 Desember). Intensitas di wilayah Indonesia mencapai 2-3 meteor/jam.

3. Fenomena hujan meteor Sigma Hydrid
Hujan meteor yang satu ini titik kemunculannya terletak di dekat bintang Sigma Hydrae di konstelasi Hydra,  yang berbatasan dengan konstelasi Monoceros.

Hujan meteor Sigma Hybrid aktif sejak 4 Desember dan berlangsung hingga 20 Desember dengan intensitas maksimum 7 meteor/jam pada saat di atas pengamat pada 9 Desember.

Hujan meteor ini dapat disaksikan di seluruh Indoneisa dari arah timur sejak 8 Desember 21.15 waktu setempat hingga meredup di arah barat sebelum Matahari terbit. Intensitas di wilayah Indonesia hanya 6-7 meteor/jam. Sigma Hybrid berasal dari debu sisa benda langit yang tidak diketahui dengan kelajuan geosentrik mencapai 208.800 km/jam. 

4. Fenomena hujan meteor Geminid
Asal kemunculan hujan meteor Geminid terletak di konstelasi Gemini yang aktif sejak 3 Desember dan akan berlangsung hingga 20 Desember.

Hujan meteor yang satu ini memiliki intensitas maksimum 150 meteor/jam saat berada di atas pengamat pada 15 Desember. Penampakan hujan meteor Geminid dapat disaksikan di wilayah Indonesia dari arah timur laut sejak 8 Desember pukul 20.15 waktu setempat hingga meredup di arah barat laut sebelum Matahari terbit.

Intensitas hujan meteor ini di wilayah Idnonesia mencapai 86-107 meteor/jam. Geminid berasal dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon dengan kelajuan geosentrik mencapai 126.000 km/jam. 

5. Fenomena hujan meteor Ursid
Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Negara (BRIN) mengatakan hujan meteor Ursid adalah hujan meteor yang titik radian (titik di langit yang seolah-olah jadi asal meteor)-nya terletak di konstelasi Ursa Minoris.

Hujan meteor ini aktif sejak 16-26 Desember, dan memiliki intensitas maksimum 10 meteor/jam saat di fenomena puncaknya pada 23 Desember 2022. 

Sayangnya, hujan meteor Ursid ini akan memiliki penampakan terbaik, jika diamati dari belahan Bumi utara. Meteor pada fenomena hujan meteor Ursid berasal dari sisa debu komet 8P/Tuttle, dengan kelajuan geosentrik meteornya mencapai 118.800 Km/jam.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat