Domba Dapat Musnahkan Serbuan Tanaman Hogweed
![Domba Dapat Musnahkan Serbuan Tanaman Hogweed](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/d23509015a7b791a8f93972a87882921.jpg)
SEBUAH studi yang dilakukan selama 4 tahun di Aberdeenshire mengungkap jika domba dapat melawan serbuan tumbuhan beracun.
Tanaman bernama Hogweed besar bisa tumbuh hingga 5 meter dan getah yang terkandung di batang serta daunnya dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Biasanya, tanaman tersebut dikendalikan dengan menyemprot menggunakan pestisida. Selain itu bisa juga dengan membuang bagian kepala bunga untuk mencegah penyebaran bijinya.
Peneliti menemukan wilayah yang terkena serbuan hogweed bisa diberantas dengan menggembalakan domba di sekitarnya. Sejak 2019, Scottish Invasive Species Initiative (SISI) telah memantau sebaran domba di area hutan raksasa yang didominasi hogweed di dekat Sungai Deveron di Macduff.
Studi tersebut menunjukkan dengan menggembalakan hewan di sekitarnya bisa menyebabkan akar tunggang dari tanaman yang dimakan mati. Para peneliti menemukan "prajurit berbulu" tidak terpengaruh oleh getah beracun.
SISI mengatakan uji coba ini bisa membuat domba digunakan di tempat lain, mereka dapat dibiarkan merumput dengan aman. Project Officer SISI Karen Muller mengatakan pentingnya melakukan pemantauan secara reguler.
"Ini berkaitan dengan aktivitas penggembalaan kami setiap tahun sehingga bisa menemukan keseimbangan yang tepat menekan sebaran hogween raksasa, tetapi bisa tetap melindungi spesies tanaman aslinya," ungkapnya.
"Kami mengurangi tekanan penggembalaan selama beberapa tahun pertama dan menetapkan aturan mengendalikan hogweed raksasa dengan dampak terbatas pada flora asli," imbuhnya.
Baca juga: Kembangkan Domba Batur di Dieng, Ganjar Kolaborasikan Peternak dan Perguruan Tinggi
Pemilik tanah Dan Gordon mengatakan ada kemajuan pesat di lokasi tempat hogweed tumbuh secara besar-besaran.
"Hogweed raksasa benar-benar mendominasi hutan dan akan sangat rumit serta mahal untuk ditangani dengan menggunakan pestisida," kata Gordon.
"SISI mencoba memberikan pendekatan alternatif dan disambut baik. Saya sangat senang dengan hasilnya," tukasnya.
Hogweed raksasa berasal dari Pegunungan Kaukasus Eropa dan Asia Tengah lalu diperkenalkan sebagai tanaman hias di taman Inggris pada abad ke-19. Tanaman ini dapat menyebar dengan cepat dan setiap kepala berbunga dapat menghasilkan hingga 50.000 biji.(BBC/M-4)
Terkini Lainnya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap