visitaaponce.com

5 Jenis Edible Flowers Ini Kurang Aman Dikonsumsi

5 Jenis Edible Flowers Ini Kurang Aman Dikonsumsi  
Salah satu varietas bunga tulip(AFP/ STEFANI REYNOLDS)

BUNGA selalu memberikan inspirasi tanpa henti. Sepanjang sejarah, para pelukis telah menciptakan kembali keindahannya lewat sapuan kuas, sementara para penyair telah melekatkan bunga sebagai makna simbolis. 

Bunga juga kerap hadir dalam berbagai cerita novel romance seperti “Love in the Time of Cholera” karya Gabriel Garcia Marquez tahun 1988 dengan menghadirkan tokoh Florentino yang begitu terobsesi dengan seorang wanita sehingga memakan bunga gardenia dari halaman belakang rumahnya. 

Namun jauh sebelum manusia memakan bunga untuk hal yang romantis, bunga telah menjadi komoditas pembuatan obat. Bunga yang dapat dimakan atau dikenal “Edible Flower” memiliki sejarah yang berasal dari zaman kuno di berbagai wilayah di seluruh dunia. Bangsa Yunani Kuno, Romawi, dan Tiongkok menyadari manfaatnya, bahkan hingga hari ini sering ditemui bahan bunga dalam masakan Timur Tengah dan Prancis. 

Mawar, bunga jeruk, kembang sepatu dan lavender adalah beberapa bunga yang paling populer dalam dunia kuliner. Meski secara umum mengonsumsi bunga bukan selera semua orang, tidak dapat disangkal bunga yang dapat dimakan semakin populer tidak hanya karena rasanya yang lembut, tetapi juga keindahan botani yang disajikan dalam sebuah sajian. 

Akan tetapi tidak semua jenis Edible flowers memiliki rasa lezat, beberapa diantaranya mengandung racun jika tak benar mengolahnya. Seperti dilansir dari Tasting Table pada Senin (22/5), berikut ini beberapa jenis edible flowers yang harus Anda kelola dengan baik agar aman saat dikonsumsi.  

1. Bunga Elder

Anda mungkin terkejut menemukan bunga elder dalam daftar ini, mengingat sepanjang sejarah mekarnya pohon elder telah digunakan untuk membuat minuman yang lezat. Tetapi bunga elder mentah ternyata tidak selezat yang Anda bayangkan. Sebaiknya menggunakan bunga elder langsung setelah mekar. Karena jika terlalu lama, rasa bunga akan menjadi pahit. 

Tangkai elderflower juga beracun ketika diolah, Anda harus berhati-hati. Lebih buruk lagi, beberapa peneliti menyamakan aroma bunga elder segar dengan aroma air kencing kucing. Memasak bunga dalam minuman bisa menghilangkan racun pada bunga-bunga indah ini. Pun mendapati rasa yang lebih lembut serta aroma lebih manis.

Ini adalah salah satu alasan mengapa secara tradisional, bunga elder dimasukkan ke dalam tisane atau digunakan untuk membuat sirup, soft drink dan minuman beralkohol. Elderflower juga bisa diolah menjadi jeli, cuka dan bunga elder goreng. Harap diingat memakan bunga langsung dari tangkainya dapat menyebabkan sakit perut. 

Bunganya juga bisa dimasak menjadi gorengan dan memiliki kandungan zat bagus untuk membuat olahan obat karena memiliki sifat anti-inflamasi dan mengandung vitamin A dan B serta kaya akan kandungan zat bioflavonoid, flavonol dan asam chlorogenic (asam cinnamic) dan triterpenoid. Elderflower berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit seperti; batuk, pilek, infeksi sinus, alergi dan meningkatkan daya tahan tubuh, menstabilkan gula darah, dan lainnya

2. Tulip

Meskipun sering digunakan untuk mempercantik hidangan, bunga yang dapat dimakan tidak hanya dikaitkan dengan pengalaman estetika atau romantis. Sejarah mengonsumsi bunga tulip dimulai pada awal Perang Dunia II saat Belanda mengalami kelaparan. Hal itu menyebabkan masyarakat Belanda terpaksa memakan umbi tulip hingga menjadi suatu kebiasaan.

Meskipun ladang tulip Belanda yang luas menyediakan makanan selama masa krisis tersebut, memakan tulip bukan pengalaman yang menyenangkan. Seorang ibu rumah tangga Belanda pada tahun 1944 menulis perlu usaha lebih untuk bisa mengolahnya. 

“Anak-anak sekarang harus pergi jauh ke ladang untuk mencabut umbi tulip yang membeku dari tanah. Kami menggiling daging umbi dan membuat sup encer dan bubur air. Rasanya pahit, hampir tidak bisa dimakan, tetapi kami menelannya karena jika tidak, kami akan kelaparan,” ujar sang Ibu menurut buku Edible Flowers: Sebuah Sejarah Global.

Meskipun beberapa chef telah bereksperimen dengan umbi yang mirip seperti bawang bombay itu menjadi berbagai hidangan, namun umbi ini bisa sedikit beracun, terutama jika intinya tidak dibuang. National Library of Medicine mengungkapkan memegang umbi pun dapat menyebabkan kondisi “jari tulip” atau reaksi alergi yang dipicu oleh bahan kimia tuliposide. Secara keseluruhan, bunga tulip mungkin lebih dikagumi karena memiliki warna yang sungguh cantik daripada rasanya.

3. Aster

Tumbuhan yang menyerupai rumput liar ini tumbuh hampir di semua tempat di seluruh dunia. Bunga kecil berwarna putih dan kuning ini dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika. Kita mungkin mengenalnya sebagai bunga yang sering dipetik anak-anak dan dijadikan kalung aster, namun secara tradisional bunga aster digunakan untuk tujuan pengobatan. Menurut Plants for a Future, bunga ini sangat berguna untuk membuat tapal dan salep obati luka dan memar.

Bunga aster bisa dibilang sebagai yang paling lucu dari semua bunga yang dapat dimakan. Meskipun rupanya tampak imut dan lucu, ternyata bunga yang satu ini memiliki rasa asam dan sedikit pahit. Sebaiknya Anda gunakan bahan ini sebagai hiasan yang menggemaskan di sisi piring, bukan sebagai bahan makanan.

4. Dandelion

Bunga yang satu ini tergolong memiliki kerabat dekat dengan bunga aster yang kemiripannya terlihat jelas secara visual. Dalam mitologi Yunani Kuno, Theseus dikatakan telah memakan dandelion selama 30 hari sebelum melawan Minotaur. Dalam sejarah yang panjang, bunga kecil berwarna kuning ini telah memiliki berbagai kegunaan sebagai obat dan kuliner.

Bunga dandelion memiliki rasa yang lebih manis pada saat masih berbentuk kuncup, namun begitu bunga mekar secara penuh, rasanya akan menjadi pahit. Bahkan, dandelion dianggap sebagai salah satu ramuan pahit yang digunakan selama perayaan Paskah pertama. Karena sifatnya yang tajam, bagian dari tumbuhan ini mulai dari bunga, daun dan akarnya sering digunakan untuk membuat obat pencernaan. 

Jika Anda sanggup mengonsumsi gulma berbunga yang memiliki rasa pahit amat sangat tajam ini, ada manfaat yang bisa diperoleh untuk kesehatan tubuh. Menurut Healthline, Dandel dianggap sebagai makanan super dan sarat dengan vitamin dan antioksidan. Akar tanah dari bunga dandelion juga dapat dicampur dengan air dan digunakan sebagai alternatif kopi yang sehat.

5. Begonia

Umumnya hanya ada dua jenis begonia yang dapat dimakan yakni begonia umbi yang dikatakan memiliki rasa asam seperti rasa jeruk. Alih-alih dikonsumsi dan dijadikan bahan campuran makanan, banyak ahli bunga menyarankan untuk menyimpan bunga ini sebagai hiasan rumah karena rupanya yang cantik dan aromanya yang harum.  

Menurut Medical News Today, bunga dan batang tanaman ini mengandung asam oksalat, senyawa organik yang terdapat pada banyak tanaman, termasuk yang sering dimakan seperti kangkung dan bayam. Namun, mengonsumsi dalam jumlah yang tinggi, asam ini dapat menyebabkan batu ginjal. 

Oleh karena itu, bunga-bunga ini harus dimakan dalam jumlah sedang dan dihindari sama sekali oleh orang yang rentan terhadap batu ginjal, asam urat atau menderita rematik. Sementara itu, varietas lain yang dapat dimakan adalah begonia lilin. Ini juga tidak memiliki rasa yang jauh lebih baik dari jenis umbi.(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat