visitaaponce.com

Mengenal Breadcrumbing, Istilah Baru dalam Pertemanan

Mengenal Breadcrumbing, Istilah Baru dalam Pertemanan
Breadcumbing atau menebar remah roti menjadi istilah untuk menggambarkan orang yang kerap berinteraksi singkat dan sporadis(Dok. Victoria Shes/ Unsplash)

BANYAK istilah yang bermunculan di pertemanan masa kini. Setelah ada ghosting, gaslighting, love-bombing, kini mulai banyak orang menggunakan istilah breadcrumbing.

Secara harfiah breadcrumb berarti remah roti. Dalam istilah slang breadcrumbing digunakan untuk menyebut perilaku orang yang melakukan kerap melakukan berbagai interaksi singkat, sporadis, namun juga bisa tiba-tiba menghilang untuk kemudian muncul lagi berbasa-basi.

Melansir dari situs Verywell Mind, kadang-kadang breadcrumbling disebut sebagai "Hansel-and-Gretelling", yang berangkat dari dongeng petualangan horor kakak beradik Hansel and Gretel. Hansel-and-gretelling maupun breadcrumbing sama-sama menunjukkan keinginan untuk meninggalkan jejak kecil-kecil ibarat 'remah roti' agar mudah ditemukan atau terus diingat.

Baca juga: Kenali 5 Tipe Teman Toksik yang Sebaiknya Dihindari

Seorang psikolog klinis yang berbasis di Bermuda, Gemma Harris mengungkapkan bahwa dalam konteks hubungan, breadcrumbing mengacu pada seseorang yang memberi Anda cukup perhatian atau kasih sayang untuk memberi Anda harapan dan membuat Anda tetap bersamanya. 

"Tetapi tidak cukup untuk membuat Anda merasa nyaman atau yakin bahwa hubungan tersebut berjalan dengan baik," jelasnya, seperti dikutip dari situs PsychCentral.

Harris juga mengungkapkan bahwa jenis hubungan bebas tekanan seperti ini dapat menarik bagi mereka yang cenderung takut berkomitmen. 

Lalu, apa tanda-tanda terjadinya breadcrumbling?

Tindakan dapat terjadi secara langsung atau secara virtual dalam berbagai bentuk, diantaranya sebagai berikut:
- Orang itu mengirimi Anda pesan untuk menyapa dan memberikan pujian, tetapi mengabaikan permintaan Anda untuk bertemu.
-Dia meninggalkan komentar di media sosial Anda tetapi tidak menanggapi pesan Anda.
- Mereka mengirim meme dan GIF, tetapi tidak pernah terlibat dalam percakapan yang lebih serius.
- Mereka mengajak Anda seperti, “Ayo kita minum kopi,” tetapi tidak pernah menetapkan tanggal atau tempat.
- Mereka tiba-tiba menunjukkan minat lebih segera setelah Anda mulai menjauhi mereka.

Dampak Breadcrumbing

Romanoff menjelaskan bahwa salah satu hal buruk dari breadcrumbing adalah membuat korban lama-kelamaan merasa pasrah dengan perhatian minim yang mereka dapatkan.

“Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan orang (korban) menurunkan standar mereka dan belajar bahwa mereka harus menerima cinta atau perhatian minimal yang diberikan oleh orang lain,” kata Sabrina Romanoff, seorang psikolog klinis dengan praktik swasta di New York City, AS.

Tips Mengatasi Breadcrumbling 

Menurut sebuah studi tahun 2020, orang yang mengalami breadcrumbing lebih cenderung melaporkan perasaan kesepian, kepuasan hidup yang lebih rendah, dan ketidakberdayaan.

Jadi, langkah pertama untuk bangkit kembali adalah dengan berhati-hati dan menyayangi diri sendiri agar tidak mudah merasa bersalah dan disalahkan. Perilaku breadcrumbing sering kali dikombinasikan atau mirip dengan gaslighting karena membuat korbannya ragu dan mempertanyakan perspektif mereka sendiri dan niat orang lain.

Berikut beberapa kiat yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi seseorang yang gemar breadcrumbing: 
- Tetapkan batasan dan patuhi batasan tersebut.
- Hilangkan sikap ketergantungan pada mereka. 
- Jangan menormalisasi sesuatu hal jika Anda tahu itu tidak benar, contohnya ketika Anda merasa sedang diremehkan. (M-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat