visitaaponce.com

IEA Dukung RI Percepat Transisi Energi

IEA Dukung RI Percepat Transisi Energi
Ilustrasi nelayan melintas dekat area kilang minyak milik Pertamina.(MI/Liliek Dharmawan)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol mengumumkan kerja sama di bidang transisi energi. Pemerintah Indonesia menyebut langkah itu bertujuan mengakselerasi transisi energi.

"Saya sangat senang dapat meluncurkan aliansi baru ini dengan Menteri Tasrif. Merasa terhormat karena mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo dalam upaya penting ini," ujar Fatih dalam keterangan resmi Kementerian ESDM, Selasa (30/3).

Meski Indonesia sudah menjadi anggota IEA sejak 2015, kerja sama ini memungkinkan Indonesia dan IEA membangun kemitraan baru. Serta, meluncurkan alur kerja baru untuk mendukung kepemimpinan Indonesia pada bidang energi di tingkat global.

Baca juga: Jelang Pertemuan OPEC+, Harga Minyak Naik Sedikit

"Saat Indonesia keluar dari krisis covid-19 dan mengambil langkah besar untuk memodernisasi sektor energi, kebijakan yang diambil dalam beberapa tahun ke depan akan berdampak besar pada tren energi regional dan global," imbuh Fatih.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Indonesia telah menetapkan target energi baru terbarukan (EBT) yang ambisius. Itu tertuang dalam kebijakan transisi energi dan strategis nasional melalui penyusunan grand startegi energi nasional.

Baca juga: Kilang Balongan Terbakar, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman

IEA dinilai sebagai mitra utama Indonesia selama bertahun-tahun dalam mencapai tujuan tersebut. "Saya senang IEA akan meningkatkan dukungan ini melalui Aliansi IEA-Indonesia guna mewujudkan target," papar Arifin.

Mulai 2021, kerja sama yang mendapat dukungan dari IEA akan mendukung proses tansisi energi dan modernisasi ekonomi Indonesia. Termasuk, peningkatan sistem ketenagalistrikan, penggunaan energi terbarukan, implementasi efisiensi energi dan penguatan investasi energi.

Tak hanya itu, posisi IEA dalam G20 dapat mendukung Indonesia menjadi Presiden G20 pada 2022. Langkah ini diharapkan sebagai upaya mendesiminasikan informasi dalam memperkuat dukungan terhadap Indonesia sebagai Ketua ASEAN pada 2023.(OL-11)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat