visitaaponce.com

Penyaluran Kredit UMKM Harus Saling Bersinergi

Penyaluran Kredit UMKM Harus Saling Bersinergi
Petugas teller menghitung pecahan rupiah di Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman, Jakarta, Senin (23/8).(Antara)

HIMPUNAN Bank Milik Negara (Himbara) terus berupaya mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar terus berkembang dan bertahan di tengah kesulitan akibat pandemi covid-19. Namun upaya ini harus dilakukan dengan mengandalkan sinergi atau kerja sama antarpihak, termasuk koordinasi dengan Kementerian Sosial dan Dinas Sosial di kabupaten dan kota.

Himbara mendukung berbagai program yang digulirkan pemerintah untuk membantu masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi covid-19. Berbagai program tersebut seperti restrukturisasi kredit, penyaluran bantuan sosial (bansos), penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) pekerja, Banpres Usaha Mikro (BPUM) dan penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Ketua Himbara yang juga Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan hingga akhir Juli 2021 Himbara telah melakukan penyaluran program pemerintah mulai dari sembako, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada lebih dari 24,9 juta penerima bantuan/pelaku UMKM dengan total nominal Rp37,8 triliun.

Secara rinci, penyaluran program sembako oleh Himbara senilai Rp15,2 triliun kepada 8,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp17,2 triliun kepada 10,4 juta penerima dan BPUM senilai Rp11,6 triliun kepada 9,6 juta pelaku UMKM.

Khusus untuk BRI, Sunarso menjelaskan BRI memilih menyalurkan kredit kepada bahwa sektor-sektor yang menerima stimulus dari pemerintah. Pihaknya juga akan terus mendorong berbagai bantuan tersebut untuk memulihkan UMKM yang merupakan bisnis utama BRI.

"Pilihan BRI, bussiness follows stimulus. Sumber dana yang ada di BRI kami fokuskan untuk membantu penyaluran berbagai stimulus. Bila stimulus sampai di masyarakat akan timbul permintaan. Terhadap permintaan itulah BRI melakukan bisnis. Kami fokus kepada kredi-kredit yang dijamin pemerintah. Artinya mengikut stimulus berupa penjaminan," kata Sunarso, Kamis malam (2/9).

Upaya mendorong UMKM agar terus berkembang dan bertahan di tengah kesulitan akibat pandemi covid-19 harus dilakukan dengan mengandalkan sinergi atau kerja sama antarpihak. Penyaluran tiga jenis stimulus dari pemerintah selama ini, yakni government spending, government investment dan government guarantee, sebenarnya sudah cukup membantu menggerakkan perekonomian nasional dan pelaku UMKM," kata Sunarso.

Hingga akhir Juli 2021 tercatat BRI telah menyalurkan program sembako senilai Rp3,1 triliun kepada 5,5 juta penerima, PKH senilai Rp6,2 triliun kepada 3,8 juta KPM dan menyalurkan BPUM senilai Rp11,62 triliun kepada 7,5 juta pelaku UMKM.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar juga mengatakan pihaknya terus mendorong peningkatan kredit, yang didominasi sektor-sektor usaha prospektif dengan risiko rendah, terutama pada segmen business banking.

Hingga akhir Juni 2021 BNI mencatat penyaluran kredit di segmen business banking senilai Rp475,6 triliun atau tumbuh 3,5% dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar Rp459,6 triliun. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh segmen small business dengan baki debet mencapai Rp91 triliun atau naik 20,6% dibandingkan Juni 2020 senilai Rp75,4 triliun.

“Kemudian pertumbuhan tertinggi berikutnya diikuti corporate private sebesar 7,9% (yoy) dengan baki debet mencapai Rp179,1 triliun. Sementara pada periode yang sama pada tahun 2020 mencapai Rp165,9 triliun,” kata Royke, dalam keterangan yang diterima, Jumat (5/9). (Try/E-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat