Petani Rotan Keluhkan Anjloknya Harga Rotan Mentah
![Petani Rotan Keluhkan Anjloknya Harga Rotan Mentah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/8d138874e77980cb28543edc036c8710.jpg)
Petani dan pengepul rotan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengeluhkan anjloknya harga rotan mentah dalam sebulan terakhir karena sangat terasa berimbas terhadap pendapatan mereka.
"Harga tertinggi bulan November lalu Rp7.000/kilogram. Awal Desember turun menjadi Rp5.500/kg. Akhir Desember anjlok ke harga Rp4.000/kg. Dan kemungkinan terus turun ke harga normal Rp3.500/kg. Ini khusus rotan taman budi daya," kata pemilik kebun yang juga pengepul rotan di Kecamatan Kota Besi, H Dahlan Ismail, Kamis (30/12).
Selama ini petani rotan di Kotawaringin Timur menjual hasil panen dalam bentuk rotan mentah kepada pembeli dari luar daerah. Hal itu lantaran permintaan rotan mentah untuk kerajinan rotan di daerah ini sangat sedikit.
Sektor rotan di daerah ini sempat terpuruk setelah pemerintah memberlakukan larangan ekspor rotan mentah sejak akhir 2011 lalu. Kebijakan itu sangat berdampak karena sebelumnya permintaan rotan dari luar negeri cukup tinggi karena rotan Kotawaringin Timur dinilai sangat berkualitas, bahkan disebut merupakan yang terbaik di dunia.
Akhirnya petani rotan hanya mengandalkan permintaan dari industri rotan dalam negeri yang jauh lebih sedikit dibanding saat ekspor masih diperbolehkan. Sektor rotan mulai bangkit meski tidak seperti semula.
Namun kini, harga komoditas hasil budidaya ini kembali anjlok. Harga jual rotan mentah saat ini membuat petani dan pengepul rotan menjerit dan kembali berada pada posisi sulit.
Dahlan mengatakan, pihaknya selalu pengepul berupaya tetap membeli rotan hasil panen petani dengan harapan harga kembali stabil. Ini sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap petani yang selama ini menjadi mitra mereka.
Namun di sisi lain dirinya juga tidak mungkin menampung rotan mentah dari petani dalam jumlah besar. Jika terlalu lama disimpan maka akan terjadi penyusutan dan kualitas rotan menurun sehingga harga jual nantinya juga bisa merosot.
Jika ini terus terjadi, dikhawatirkan sektor rotan akan kembali terpuruk. Dampaknya akan sangat besar terhadap petani dan pelaku bisnis rotan seperti yang pernah terjadi saat awal diberlakukannya larangan ekspor rotan mentah.
Dahlan berharap kondisi saat ini hanya imbas musim perayaan Natal dan Tahun Baru sehingga permintaan juga berkurang. Ada kekhawatiran lesunya harga jual rotan ini akan terjadi hingga perayaan Imlek pada Februari nanti.
Dia berharap kondisi kembali normal agar harga kembali stabil sehingga petani rotan kembali bisa mendapatkan penghasilan yang menggembirakan.
"Kami terpaksa menjual rotan mentah ke luar daerah karena di Kotawaringin Timur sendiri belum ada industri kerajinan rotan skala besar. Selama ini sektor rotan sangat membantu masyarakat dan terbilang tidak merepotkan pemerintah karena sektor ini digeluti secara swadaya oleh masyarakat secara turun-temurun," ujar Dahlan.
Dahlan berharap pemerintah memberi solusi terhadap permasalahan yang terjadi di sektor rotan saat ini. Petani dan pelaku usaha rotan sangat berharap larangan ekspor rotan mentah dicabut agar ekspor bisa kembali dilakukan sehingga permintaan rotan kembali meningkat.
Dia meyakinkan bahwa rotan Kotawaringin Timur merupakan hasil budidaya. Dengan begitu keberlangsungannya akan tetap terjaga.
Hadi, salah seorang petani rotan di Kecamatan Seranau juga berharap pemerintah memberikan solusi agar rotan hasil panen mereka bisa dipasarkan. Perlu langkah konkret pemerintah agar petani rotan tidak semakin terpuruk.
"Selama ini hampir tidak ada upaya yang dilakukan. Selama ini seakan dibiarkan begitu saja. Petani rotan berupaya sendiri bangkit dari keterpurukan. Kami berharap ada langkah nyata membantu ini," demikian Hadi. (OL-12)
Terkini Lainnya
Erick: Progres Proyek Lapangan Upacara dan Istana Negara IKN Capai 78 Persen
Dampak Pembangunan IKN Terhadap Masyarakat Kaltim Jadi Perhatian
Kantor Kemenko 1 di IKN Tampung Petugas Upacara HUT ke-79 RI
Provinsi Kaltim Gandeng Investor Tiongkok
Properda Emas Pemprov Kaltim Berhasil Dipertahankan Sembilan Kali
Kaltim Berencana Bangun Pabrik Biodiesel Lewat Investasi Tiongkok
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap