visitaaponce.com

Pemerintah Dorong UMKM dan Perempuan Pengusaha Bermigrasi ke Digital

Pemerintah Dorong  UMKM dan Perempuan Pengusaha Bermigrasi ke Digital
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Malang sedang menjual berbagai produk kriya dan makanan di Gedung DPRD Kota Malang, Jatim.(MI/Bagussuryo )

PUSAT Investasi Pemerintah (PIP) selaku Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Keuangan RI menyebut lebih dari delapan juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masuk digitalisasi dalam pemasaran selama pandemi.

Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan, Hadiyanto dalam webinar Digitalisasi UMKM Perempuan untuk Mendorong Pemulihan Ekonomi, Kamis (17/2) mendorong negara G20 untuk memperkuat lebih banyak UMKM dan perempuan terjun ke digitalisasi.

Baca juga: Menparekraf Apresiasi Kolaborasi UMKM di Bandara Internasional I ...

"Di masa pandemi terdapat 8,4 juta pelaku UMKM telah masuk ekosistem digital, termasuk UMKM perempuan. Digitalisasi jadi kunci bagi UMKM untuk berdaya saing," ungkapnya.

Kemudian, peluang lain yang harus dimanfaatkan pelaku UMKM atau Ultra Mikro (UMi) ialah ada potensi transaksi ekonomi digital Indonesia yang menembus Rp1,286 triliun di 2025, berdasarkan prediksi Google, Temasek, dan Bain & Company di 2021.

"Ekonomi digital Indonesia di 2025 diprediksi menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai Rp1,286 triliun. Untuk itu kami terus mendukung inisiatif yang dilakukan PIP dalam mendukung digitalisasi UMKM," tegasnya.

Pihaknya pun juga mendorong penggunaan uang elektronik dapat lebih masif lagi dilakukan dengan jangkauan luas. Para debitur UMi pun diminta mengoptimalkan pemasaran lewat online, baik medsos, e-commerce maupun marketplace dari pemerintah.

BLU PIP menjabarkan bahwa dalam waktu lima tahun, terdapat 5,4 juta pelaku usaha yang menerima pembiayaan dari lembaga tersebut. Total pembiayaan menembus Rp18 triliun.

Untuk mengetahui dampak pembiayaan BLU PIP tersebut ke UMi, Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan sepanjang 2021 melakukan survei di 34 kantor wilayah. Hasilnya, keekonomian debitur UMi mengalami peningkatan 5,6%.

"Berdasarkan survei dan kajian uji dampak usaha debitur UMi pada 2021 terjadi kenaikan nilai keekonomian debitur Umi sebesar 5,6 %, dari 49,85 point di 2020 menjadi 52,64 poin di 2021," kata Hadiyanto.

"Capain tersebut merupakan bukti nyata pembiyaan UMi benar benar memberikan dampak yang semakin luas bagi masyarakat," pungkasnya. (Ins/A-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat