visitaaponce.com

Perlu Paradigma Reinventing Government untuk Hadapi Tantangan GRC di Sektor Publik

Perlu Paradigma Reinventing Government untuk Hadapi Tantangan GRC di Sektor Publik
Konferensi Nasional IGRC(Dok IGRC)

INDONESIAN Governance Risk Compliance (IGRC) menyelenggarakan National Conference IGRC 2022 yang akan dilaksanakan pada 17 Februari hingga akhir Maret 2022. Perhelatan yang melibatkan praktisi, akademisi, dan konsiltan tersebut dihadirkan untuk memperingati tiga tahun perjalanan IGRC.

Sekretaris Eksekutif IGRC Edi Timbul Hardiyanto mengungkapkan agenda tersebut akan membahas tema-tema yang berbeda, aktual, kontekstual, dan konseptual.

"Kegiatan ini di samping melibatkan seluruh pemangku kepentingan sebagai narasumber maupun, juga melibatkan partner penyelenggaraan disetiap seri, selain itu juga di laksanakan di kota berbeda," kata Edi dalam keterangan resmi, Kamis (17/2).

Baca juga: Menperin: RCID Jadi Tonggak Penting Presidensi Indonesia pada G20

Ia mengungkapkan, agenda tersebut akan terdiri dari empat seri. 

Pada seri pertama, kata dia, National Conference IGRC 2022 akan membahas tentang Prospek dan Tantagan Sinergi Penerapan Tata Kelola, Risiko dan Kepatuhan pada Organisasi Bisnis, Nonbisnis, dan Publik. 

Selanjutnya, pada seri kedua akan membahas tema Prospek dan Tantangan Sinergi Penerapan Tata Kelola, Risiko dan Kepatuhan pada Organisasi Pemerintahan dan Lembaga Publik.

Adapun, ada seri ketiga akan membahas tentang Prospek dan Tantangan Sinergi Penerapan Tata Kelola, Risiko dan Kepatuhan pada Organisasi Keuangan. 

Selanjutnya, pada seri keempat akan membahas tempa Prospek dan Tantangan Sinergi Penerapan Tata Kelola, Risiko dan Kepatuhan pada Organisasi Jasa Nonkeuangan.

Seri pertama akan dilaksanakan di Surabaya, seri kedua akan dilaksakanan di Surakarta, dan seri ketiga serta keempat akan dilaksanakan di Jakarta dan Bogor.

Edi mengungkapkan, pada seri pertama terdapat sebanyak 800 peserta yang hadir dari berbagai daerah. 

Dikatakan Edi, salah satu yang hadir dalam sesi tersebut ialah Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Agung Firman Sampurna. Ia menyatakan sangat mengapresiasi agenda yang digelar IGRC tersebut.

“Ya, Dalam kesempatan ini, saya sangat mengapresiasi peran strategis IGRC yang tahun ini sudah memasuki tahun ketiga dalam turut serta membudayakan penerapan GRC di Indonesia, dan diharapkan melalui IGRC National Conference ini dapat menghasilkan konsepsi yang konstruktif, komprehensif dan sekaligus adanya langkah konkrit menghadapi tantangan GRC di masa kini dan di masa mendatang,” ucap dia.

Menurut Agung, penerapan GRC di Indonesia, memang menghadapi berbagai tantangan, di antaranya dinamika dan kompleksitas regulasi, tata kelola organisasi, serta adanya tuntutan digitalisasi tata kelola dan manajemen resiko yang makin tinggi.

“Dari kondisi itulah maka Badan Pemeriksa Keuangan mengambil peran oversight yakni pemeriksaan, insight yakni dalam bentuk memberikan saran terhadap kebijakan, program maupun kegiatan pemerintah. Nah, kemudian peran yang tak kalah strategis adalah oversight, yakni menyampaikan tinjauan pandangan masa depan dengan mencermati implikasi jangka panjang dari keputusan atau kebijakan pemerintah saat ini,” ucap Agung. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat