visitaaponce.com

SBN Indonesia Masih Menarik Bagi Investor Asing dan Domestik

SBN Indonesia Masih Menarik Bagi Investor Asing dan Domestik
Nasabah membeli Sukuk Tabungan (ST) Seri ST006 melalui aplikasi BNI Mobile Banking di Jakarta, beberapa waktu lalu.(Antara)

GUBERNUR Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan tingkat imbal surat utang negara AS US Treasury (UST) diproyeksikan bisa mencapai 3,45% – 3,5%. Dampaknya terhadap imbal hasil SBN di dalam negeri tidak harus berdampak linier.

"Alasannya, kepemilikan asing pada SBN dalam negeri saat ini telah tinggal setengah dari sebelum masa covid-19, yaitu telah turun dari 40% menjadi sekitar 20%," kata Perry, Selasa (24/5).

Sehingga meskipun UST akan naik menjadi 3,45%, belum tentu berpengaruh langsung ke SBN. Pergerakan tingkat imbal hasil SBN lebih akan dipengaruhi bagaimana pemerintah melakukan lelang, tingkat likuiditas dari perbankan, dan preferensi dari perbankan maupun sektor dan investor dalam negeri untuk melakukan pembelian SBN.

Untuk 2022 ini, masih terdapat mekanisme SKB I, ketika Bank Indonesia bisa sebagai standby buyer dan juga untuk pembiayaan APBN, BI membeli SBN melalui SKB III secara langsung untuk pos kesehatan dan kemanusiaan sebesar Rp224 triliun yang berlangsung termasuk untuk pembelian vaksin, biaya kesehatan dan juga sesuai dengan kewenangan dari Kementerian Keuangan, kalau diperlukan untuk tambahan subsidi akibat kenaikan harga komoditas global. Sehingga SBN dalam negeri masih menarik bagi investor asing, dan investor domestik.

"Itu tiga faktor yang berpengaruh seberapa seberapa jauh dampak dari kenaikan US Treasury terhadap yield SBN dalam negeri," kata Perry. (E-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat