Pertamina Harga BBM dan Gas Meningkat Tajam, Beban Subsidi Pemerintah Rp9.000-Rp11.000 per liter
![Pertamina: Harga BBM dan Gas Meningkat Tajam, Beban Subsidi Pemerintah Rp9.000-Rp11.000 per liter](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/3c76e23b63a8b06de11da92662bb1578.jpg)
DIREKTUR Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan disparitas harga jual bahan bakar minyak (BBM) dan liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram dari harga keekonomian yang saat ini meningkat tajam.
"Harga keekonomian dengan peningkatan harga minyak dan gas juga meningkat tajam, kalau kita bandingkan harga yang ditahan ditetapkan oleh pemerintah dengan harga keekonomiannya," ujar Nicke saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (6/7).
Berdasarkan data Pertamina per Juli 2022, harga keekonomian Jenis BBM Tertentu (JBT) Pertalite sudah mencapai harga Rp17.200 per liter, sedangkan harga jual yang ditetapkan oleh pemerintah Rp7.650 per liter. Berarti, pemerintah harus menanggung subsidi mencapai Rp9.550 setiap pembelian satu liter JBT Pertalite.
"Untuk Pertalite kita masih menjual di angka Rp7.650 per liter, sedangkan harga pasar dengan harga minyak hari ini adalah Rp17.200 perliter. Setiap per liter Pertalite yang dibeli oleh masyarakat, pemerintah mensubsidi Rp9.550 per liternya," ujar Nicke.
Baca juga: Pertamina: Pendaftar BBM Subsidi Sudah Mencapai 50 Ribu Kendaraan
Demikian juga dengan harga keekonomian LPG yang saat ini sudah sampai Rp15.698 per kilogram. Sebelumnya, sejak 2007 belum ada kenaikan harga untuk LPG yang harganya Rp4.250 per kilogram dan sekarang mengalami kenaikan harga per kilogramnya. Artinya, pemerintah harus menanggung subsidi mencapai Rp11.448 per kilogram.
Adapun harga JBT Pertamax saat ini masih ditahan dengan harga Rp12.500 per liter walaupun secara harga keekonomian pasar sudah terpaut di harga Rp17.950 per liter. Artinya, pemerintah tetap mensubsidi sebanyak Rp5.450 per liter.
"Kita masih menahan dengan harga Rp12.500 karena kita pahami kalau Pertamax dinaikan setinggi saat ini maka shifting ke Pertalite akan terjadi dan ini tentu akan menambah beban negara," ujarnya.
Kementerian Keuangan mencatat realisasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 kilogram naik rata-rata 26,58% setiap tahunnya selama kurun waktu 2017 hingga 2021. Kenaikkan nilai subsidi itu dipengaruhi fluktuasi harga ICP dan nilai tukar rupiah.
Nicke juga menambahkan, akan terus memantau kondisi harga pasar dan akan selalu melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk menetapkan kebijakan-kebijakan nantinya. (A-2)
Terkini Lainnya
BBM Naik, Masyarakat Diajak Gunakan Sepeda Motor Listrik
Kendaraan Keluaran Baru Tidak Dirancang untuk BBM Oktan Rendah
Teknologi Digitalisasi, Upaya Pertamina Pastikan BBM dan LPG Tepat Sasaran
Pasca-Insiden, Kilang Balikpapan Pastikan Produksi BBM Aman
Kenaikan Harga Pangan dan Energi Mulai Dorong Inflasi
Pemerintah dan Pertamina Jaga Daya Beli Masyarakat
Puncak Arus Balik, Konsumsi Pertamax Series Naik 9%
Konsumsi Pertalite di Sumut Melonjak hampir 40% selama Libur Lebaran
Arus Balik, Konsumsi Pertamax Series Meningkat hingga 94% di Jateng dan DIY
Konsumsi Pertamax Melonjak hingga 26,3%
Konsumsi Pertamax Turbo Naik 104 Persen H-1 Idul Fitri
Antisipasi Antrean di Jalan, Pemudik Diimbau Cek Kondisi BBM
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap