visitaaponce.com

Tutup Agustus, IHSG Menguat Diangkat Saham Sektor Keuangan

Tutup Agustus, IHSG Menguat Diangkat Saham Sektor Keuangan
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.(Antara/Muhammad Adimaja.)

INDEKS Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada Rabu (31/8). Penguatan tersebut diangkat saham-saham sektor keuangan.

IHSG ditutup menguat 19,12 poin atau 0,27% ke posisi 7.178,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,07 poin atau 0,11% ke posisi 1.022,82.

"Indeks saham di Asia sore ini mayoritas ditutup datar dengan kecenderungan naik setelah data pasar tenaga kerja AS memicu ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut. Ini ditambah lagi dengan aktivitas sektor manufaktur Tiongkok yang melambat selama dua bulan beruntun," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu. 

Data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) memperlihatkan jumlah lowongan kerja di AS bertambah 199.000 menjadi 11,2 juta pada Juli dari 11 juta pada bulan sebelumnya. Ini sinyal bahwa pelaku usaha masih sangat memerlukan pekerja di tengah perlambatan ekonomi dan tingkat inflasi yang tinggi.

Data JOLTS itu memberi dukungan pada argumentasi bahwa ekonomi AS dapat menoleransi kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut untuk menjinakkan inflasi. Padahal investor sudah berharap bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), akan menghentikan penaikan suku bunga tahun depan akibat ada indikasi aktivitas ekonomi yang mendingin.

Investor tampak memiliki ekspektasi The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) pada September. Ini disusul oleh kenaikan 50 bps di November dan 25 bps pada Desember.

Dari Asia, investor mencerna rilis data resmi Manufacturing PMI Tiongkok yang berada di level 49,4 pada Agustus, kontraksi selama dua bulan beruntun, tetapi masih lebih baik dari ekspektasi analis yang berada di level 49,2. Pada Juli, data resmi Manufacturing PMI Tiongkok berada di level 49.

Lebih lanjut, data resmi Non-Manufacturing PMI Agustus Tiongkok berada di level 52,6. Ini terendah dalam tiga bulan dan memburuk dari pencapaian pada Juli yang berada di 53,8. Hal itu refleksi dari peningkatan kasus penularan covid-19 dan kelangkaan listrik akibat musim kering yang ekstrem.

Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah selama sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih belum mampu beranjak dari teritori negatif hingga akhirnya menguat jelang penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dengan keuangan naik paling tinggi 1,59% diikuti kesehatan serta transportasi & logistik masing-masing naik 0,76% dan 0,48%. Sedangkan empat sektor terkoreksi dengan teknologi turun paling dalam 1,34% diikuti properti & realestat dan barang konsumen nonprimer masing-masing turun 0,53% dan 0,17%.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp42,37 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp670,85 miliar. 

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.284.392 kali transaksi, sebanyak 31,56 miliar lembar, dan senilai Rp18,82 triliun. Sebanyak 268 saham naik, 271 saham menurun, dan 160 tidak bergerak nilainya. Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 104,05 poin atau 0,37% ke 28.091,53, Indeks Hang Seng naik 5,36 poin atau 0,03% ke 19.954,39, dan Indeks Straits Times terkoreksi 19,29 poin atau 0,6% ke 3.220,04. (Ant/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat