visitaaponce.com

Mentan SYL Sebut Sektor Pertanian Berkontribusi Besar Bagi Indonesia

Mentan SYL Sebut Sektor Pertanian Berkontribusi Besar Bagi Indonesia 
Mentan Syahrul Yasin Limpo (tengah) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (7/12/2022).(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa sektor pertanian telah memberikan kontribusi yang besar bagi Indonesia dalam tiga tahun terakhir.

Menurut SYL, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, hampir seluruh sektor mengalami pertumbuhan yang negatif, tetapi sektor pertanian mampu tumbuh positif.

SYL mencontohkan, ekspor sektor pertanian pada tahun 2022 telah mencapai Rp658,18 triliun. Capaian tersebut meningkat 6,79% dibandingkan tahun 2021 yang juga tak kalah tinggi yakni mencapai Rp616 triliun.

"Ekspor (pertanian) dari zaman orde baru saja tidak pernah naik 15%, kita bisa di atas 15% kontribusinya Rp616 triliun pada 2021 (naik 36,43% dibandingkan tahun 2020) sekarang naik lagi menjadi Rp658,18 triliun," ungkap Mentan dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2023 secara virtual, Rabu (25/1).

Baca juga: Kementan dan Paskomnas Genjot Pengembangan Agribisnis Petani Milenial

Lebih lanjut, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) pada 2022 dikatakan telah mencapai 109. Angka tersebut meningkat dibandingkan target yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 104.

SYL menambahkan terkait dengan beras, data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa luas panen Indonesia pada 2022 mencapai 10,54 juta hektare (ha). Dari jumlah tersebut, produksi padi mencapai 54,95 juta ton gabah kering giling dan menghasilkan beras sebanyak 31,66 juta ton.

"Mudah-mudahan hal ini bisa tetap kita jaga walaupun kita akan hadapi tantangan alam di 2023 ini, tapi kami berterima kasih pada para petani yang merupakan pejuang kita," kata Syahrul.

Selain itu, dia juga membahas perkembangan food estate. Sampai saat ini, food estate di Kalimantan Tengah dikatakan telah menghasilkan 47 ribu ha lahan eksisting dari 60 ribu ton lahan yang disiapkan.

Dari jumlah tersebut, hasil panen yang dapat dihasilkan diperkirakan akan mencapai 4 ton/ha dari sebelumnya yang hanya dapat menghasilkan 2 ton/ha.

"Food estate di Temanggung-Wonosobo juga berjalan. Ada kenaikan produksi komoditas seperti cabai yang biasanya 6 ton/ha menjadi 7 ton/ha. Nataru (Natal 2022 dan Tahun Baru 2023) kemarin saya ambil dari sini untuk menutup (kebutuhan) Jabotabek dan harga enggak naik," tuturnya.

Pada tahun ini, SYL menargetkan bahwa produksi pangan akan terus ditingkatkan. Beberapa strategi yang akan dilakukan ialah mengurangi impor seperti kedelai, jagung, gula tebu, dan daging sapi, lalu pengembangan pangan substitusi impor seperi gandum menjadi ubi kayu, sorgum dan sagu.

Untuk substitusi daging sapi menjadi daging kambing atau domba. Untuk substitusi gula tebu menjadi gula non tebu seperti stevia, lontar, aren dan lainnya.

"Kami juga akan lakukan peningkatan ekspor sarang burung walet, porang, ayam, dan telur yang permintaannya begitu banyak," pungkas Syahrul. (Des/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat