visitaaponce.com

BI Ungkap Faktor yang Perkuat Nilai Tukar Rupiah

BI Ungkap Faktor yang Perkuat Nilai Tukar Rupiah
Potret petugas bank menghitung uang pecahan rupiah.(Antara)

BANK Indonesia (BI) meyakini nilai tukar rupiah akan semakin menguat ke depan. Setidaknya, ada lima faktor yang mengarah pada fundamental, yang menguatkan nilai tukar rupiah.

Pertama, pertimbangan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia yang prospeknya positif. Sehingga, dapat menarik investor luar negeri untuk menanamkan modalnya di Tanah Air. Dalam hal ini, melalui bentuk penanaman modal asing (PMA) maupun portofolio.

"Kedua, inflasi Indonesia rendah. Kalau inflasi rendah, tentu saja imbal hasilnya secara riil akan lebih menarik," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (16/2).

Baca juga: Jaga Inflasi, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan

Adapun faktor ketiga, yakni Bank Sentral berpartisipasi dalam pembelian surat berharga negara (SBN), khususnya jangka pendek, agar imbal hasilnya menarik.

Keempat, komitmen BI untuk terus menstabilkan nilai tukar rupiah. Lalu, faktor kelima ialah ketidakpastian kondisi pasar keuangan global yang semakin mereda.

Baca juga: Rupiah Menguat Seiring Pasar Khawatirkan Kebijakan Suku Bunga AS

"Buktinya, aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik. Investasi portofolio mencatat net inflows sebesar US$6 miliar hingga 14 Februari 2023 (ytd)," imbuh Perry.

Pihaknya memang tidak menargetkan level penguatan rupiah, namun mengarahkan bahwa nilai tukar rupiah akan menguat. Diketahui pada 15 Februari 2023, rupiah menguat 2,39% dibandingkan level akhir Desember 2022.

Apresiasi tersebut relatif lebih baik, dibandingkan dengan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya. Seperti, Filipina (0,99%), Thailand (0,85%) dan Malaysia (0,27%).(OL-11)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat