visitaaponce.com

OJK Gelar Edukasi Keuangan bagi Pelaku Usaha Mikro

OJK Gelar Edukasi Keuangan bagi Pelaku Usaha Mikro
Aktifitas di Kantor Pusat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Gedung Soemitro Djojohadikusumo, Jakarta, pada 2017.(MI/RAMDANI)

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat dengan menggelar kegiatan edukasi keuangan di Aula Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Kemang, Jakarta yang dihadiri warga dan pelaku usaha kecil dari wilayah Jakarta Selatan.

Kegiatan edukasi dihadiri Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi bersama Anggota Komisi XI DPR-RI Eriko Sotarduga dan pimpinan Industri Jasa Keuangan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian, dan PT BPJS Kesehatan.

Friderica menyampaikan bahwa literasi atau pemahaman masyarakat atas suatu produk dan layanan keuangan sangat diperlukan agar terlindung dari jeratan pinjaman online ilegal maupun investasi ilegal.

Baca juga: Pelatihan Literasi Keuangan bagi Ibu-Ibu PKK di Wonosari

“Saya berharap ketika menggunakan produk jasa keuangan, masyarakat harus paham hak dan kewajibannya. Setelah menggunakannya, apabila ada permasalahan yang dialami terkait produk jasa keuangan, masyarakat dapat melaporkan aduannya ke aplikasi portal perlindungan konsumen OJK," kata Friderica, melalui keterangan yang diterima, Selasa (7/3).

Friderica mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berinvestasi karena masih marak investasi ilegal yang menyasar kalangan awam.

Baca juga: Giatkan literasi keuangan UMKM, Kredit Pintar gelar Kelas Pintar Bersama di Garut

Adapun ciri investasi ilegal antara lain menjanjikan keuntungan yang besar, tidak diawasi oleh lembaga berwenang dan penawarannya kadang agresif atau sering ada pemaksaan.

Dalam kesempatan tersebut, Eriko mengatakan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan OJK tahun 2022 lalu, terjadi peningkatan indeks literasi keuangan masyarakat namun belum semua memahami produk jasa keuangan.

"Terbukti dari masih banyaknya masyarakat yang terjebak pinjaman online ataupun investasi ilegal,” tambah Eriko.

Ke depan, Eriko berharap kegiatan edukasi keuangan dapat dilakukan di setiap kecamatan, agar semakin banyak orang yang mensosialisasikan terkait penggunakan produk jasa keuangan yang aman dan benar.

(Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat