Pengamat Nilai Panen Raya Tahun Ini Berjalan Memuaskan
![Pengamat Nilai Panen Raya Tahun Ini Berjalan Memuaskan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/44ece63ecb0ddc1d8857a808643c0fc1.jpg)
PENGAMAT Pangan dari Universitas Andalas Padang, Muhammad Makky, menilai panen raya tahun ini cukup memuaskan mengingat banyak daerah sentra di Indonesia mengalami peningkatan produktivitas. Salah satunya sentra padi yang dikunjungi Presiden Jokowi di Kabupaten Ngawi.
Presiden mengatakan, rata-rata produksi petani di sana mencapai 10 ton gabah kering panen (GKP) per hektare. Hasil sebanyak itu, menurut dia sangat bagus karena ada sebagian daerah lainya hanya mampu menghasilkan 6 hingga 7 ton per hektare.
"Saya melihat Presiden sangat puas dengan jalannya panen raya tahun ini, di mana rata-rata produksi petani meningkat tinggi. Ini adalah bukti bahwa stok kita sangat cukup dan tidak perlu impor," ujar Makky di Padang, Sumatra Barat, Senin (13/3)
Menurut Makky, produktivitas menjadi kunci sekaligus solusi pasti dalam memperkuat posisi Indonesia menghadapi tantangan dunia. Ia juga mengatakan, keberhasilan panen tahun ini tak lepas dari upaya pemerintah dalam memberikan bantuan berupa benih unggul, alsintan (Alat Mesin Pertanian) dan kemudahan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai akses permodalan usaha tani.
"Kementan juga secara konsisten terus mendampingi petani selama berproduksi. Sekarang tinggal kita dorong peranan bulog untuk melakukan penyerapan dengan harga wajar serta menguntungkan para petani kita," katanya.
Sebelumnya Presiden mengimbau agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga keseimbangan harga gabah disaat petani serentak menggelar panen raya nusantara. Langkah ini penting dilakukan agar Badan Urusan Logistik (Bulog) mampu menyerap GKP secara jelas dan wajar.
"Yang paling penting jangan sampai jatuh di bawah biaya cost produksi yang telah dikeluarkan oleh para petani. Panen raya kalau tidak dijaga harganya jatuh baik gabahnya maupun berasnya. Jadi harga gabah harus segera ditentukan jangan sampai harganya jatuh. Nanti akan diumumkan oleh badan pangan (Bapanas) sehingga pembelian Bulog menjadi jelas," katanya.
Sebagaimana diketahui, produksi padi nasional 2022 mencapai 54,75 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61% dibandingkan produksi 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG. Sedangkan luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektare, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektare atau naik 0,39% dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektar. (S-3)
Terkini Lainnya
Bulog Impor Beras untuk Keamanan Pangan di Sulteng
Polri Sarankan Pemprov Kalteng Tingkatkan Pasar Murah Jelang Lebaran
Mentan Andi Amran Sulaiman Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional
Baznas RI Siapkan Bantuan Kemanusiaan Rp2 Miliar untuk Sudan
Jawa Barat Mulai Panen Raya, Pasokan Beras Melimpah
Kementan Pastikan Pasokan Daging Sapi, Ayam, dan Telur di Bandung Aman
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap