visitaaponce.com

Antam Cetak Rekor Penjualan Tertinggi Emas di Tahun 2022

Antam Cetak Rekor Penjualan Tertinggi Emas di Tahun 2022
Ilustrasi(Antara)

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)  kembali mencatatkan tingkat penjualan tertinggi produk emas sepanjang sejarah dengan nilai penjualan bersih sebesar Rp45,93 triliun pada 2022. Kontribusi dominan berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp36,58 triliun atau setara 80 %, dari total penjualan bersih ANTAM periode 2022.

"ANTAM memperkuat basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas, bijih nikel dan bauksit di tengah apresiasi positif pertumbuhan penyerapan komoditas logam dasar dan mulia di dalam negeri yang didukung penguatan harga komoditas yang positif," kata Sekretaris Perusahaan ANTAM,  Syarif Faisal Alkadrie, Senin (27/3).

Pada periode FY22, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan proporsi 69% terhadap total penjualan, dengan nilai penjualan sebesar Rp31,63 triliun.

Baca juga : Harga Emas Kinclong, Laba Bersih ANTAM Tumbuh 105%

Pada 2022, volume penjualan logam emas mencapai 34,97 ton, tumbuh 19 %, dari 2021 yang sebesar 29,39 ton. Atas capaian penjualan emas FY22 tersebut, ANTAM kembali mencatatkan tingkat penjualan tertinggi produk emas sepanjang sejarah Perusahaan.

"Terkait dengan produksi emas, pada 2022 tercatat 1,27 ton logam emas dihasilkan dari tambang emas Perusahaan," kata Syarif.

Baca juga : ANTAM Rilis Emas Tematik 3D Edisi Idulfitri 2023/1444 Hijriah

Sejalan dengan strategi peningkatan nilai tambah produk emas logam mulia, pada bulan Oktober 2022, ANTAM melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia meluncurkan produk perhiasan dan emas batangan Batik Indonesia Seri III yang menghadirkan empat motif batik budaya Indonesia.

Produk tersebut yakni Batik Bokor Kencono, Batik Huk, Batik Srimanganti, dan Batik Mahkota Siger. Selain di kemas dalam bentuk emas batangan, keempat motif batik ini juga hadir dalam bentuk emas batik perhiasan berupa liontin.

Pada 2022, secara umum kondisi volatilitas harga nikel global yang signifikan yang dipengaruhi dinamika kondisi geopolitik dan ekonomi global serta kebijakan lockdown penanganan pandemi Covid-19 di kawasan Asia Timur pada medio triwulan II-2022 turut mempengaruhi tingkat penyerapan produk nikel di pasar ekspor maupun di dalam negeri.

"Menyikapi hal itu, perseroan memitigasi setiap risiko dan peluang secara berkesinambungan, melalui pengembangan pasar dan diversifikasi pelanggan di dalam maupun di luar negeri," kata Syarif.

Produk feronikel

Produk feronikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan ANTAM dengan kontribusi sebesar Rp6,85 triliun atau 15 %, dari total penjualan konsolidasian 2022.

Kontribusi penjualan segmen nikel (produk feronikel dan bijih nikel) pada 2022 mencapai Rp12,03 triliun, tumbuh 12 % (YoY) dari penjualan 2021 sebesar Rp10,74 triliun.

Sejalan dengan upaya keberlanjutan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasi serta menurunkan emisi gas rumah kaca operasi pabrik feronikel ANTAM di Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada Januari 2023, ANTAM dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PT PLN) menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL), terkait dukungan pasokan listrik operasi pabrik feronikel ANTAM.

Pada periode 2022, segmen Bbauksit dan alumina ANTAM memberikan kontribusi yang positif bagi profitabilitas Perusahaan.

Pada tahun 2022, selain penjualan ekspor, Perusahaan berfokus pula dalam pengembangan penjualan bauksit di pasar dalam negeri.

Pada 2022, kontribusi penjualan Segmen Bauksit dan Alumina mencapai Rp1,93 triliun, tumbuh 35% (YoY), dari 2021 sebesar Rp1,43 triliun.

Penguatan profitabilitas segmen tercermin pada capaian laba bersih periode berjalan Segmen Bauksit dan Alumina yang mencapai Rp310 miliar pada 2022. Perusahaan berhasil membalikkan arah dari keadaan rugi bersih pada 2021 sebesar Rp1,48 triliun.

Selain itu, penguatan kinerja segmen bauksit dan alumina pada 2022 tercermin pada penguatan kemampuan keuangan PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA), entitas Anak Persusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk chemical grade alumina, yang telah melaksanakan melunasi keseluruhan pokok pinjaman bank sebesar JPY3,55 miliar (setara dengan ±USD26,16 juta/ Rp 396,85 miliar, kurs Rp 15.170 per dolar AS).

"Melalui upaya operation best practice pada lini tambang bauksit dan operasi pabrik alumina yang didukung upaya pengembangan produk dan basis pelanggan di dalam dan luar negeri, Segmen Bauksit dan Alumina akan semakin memberikan nilai yang positif bagi perseroan," kata Syarif. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat