Penerbangan Langsung Jakarta-Tashkent Diharapkan Dongkrak Kerja Sama Ekonomi dengan Uzbekistan
![Penerbangan Langsung Jakarta-Tashkent Diharapkan Dongkrak Kerja Sama Ekonomi dengan Uzbekistan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/7b81dc84931b5493d89f053c84f81b7b.jpeg)
Penerbangan langsung rute Jakarta-Tashkent, Uzbekistan, akhirnya tersedia lewat maskapai Uzbekistan Ariways di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Sebelum ini, penerbangan Jakarta-Tashent harus melalui negara lain, terutama Turki. Kehadiran rute baru tersebut diharapkan bisa dongkrak ekonomi dua negara.
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, menyampaikan penerbangan langsung Jakarta-Tashkent akan meningkatkan hubungan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia dan Uzbekistan.
“Ini bukan hanya soal wisata ziarah ke Uzbekistan tapi yang utama adalah hubungan ekonomi, sosial, dan budaya kedua negara,” katanya, Rabu, (26/4).
Hal itu ia sampaikan saat melepas penerbangan perdana maskapai penerbangan Uzbekistan Airways di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan adanya penerbangan langsung, masyarakat akan bisa menikmati waktu penerbangan yang lebih singkat dan biaya lebih murah. Kini, dengan adanya penerbangan langsung, rute tersebut hanya bisa ditempuh dalam waktu 8 jam.
Baca juga: Gobel: Indonesia dan Uzbekistan Sepakat Pererat Kerja Sama
“Saat ini baru satu kali penerbangan dalam sepekan. Ke depan saya berharap bisa dua kali dalam dua pekan,” kata Gobel.
Sebelumnya, Uzbekistan Airways sudah melayani rute Jakarta-Tashkent sejak Mei 2019, tetapi pada Maret 2020 layanan di rute ini dihentikan karena ada covid-19. Saat Gobel berkunjung ke Uzbekistan pada 2021, pihak Uzbekistan Airways meminta kepada Gobel untuk membantu agar penerbangan Jakarta-Tashkent bisa dibuka lagi.
“Alhamdulillah sekarang sudah bisa dibuka lagi. Ini berkat dukungan pemerintah, khususnya Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN,” kata Gobel.
Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Muzaffar S Abduazimov, mengatakan Uzbekistan memiliki nilai penting dalam wisata ziarah. Terdapat berbagai situs yang memiliki nilai sejarah, khususnya bagi umat Islam di dunia.
Karena itu, adanya rute penerbangan langsung diharapkan bisa mempermudah perjalanan wisata maupun bisnis warga Indonesia maupun Uzbekistan.
Baca juga: Rombongan Pengusaha Jepang Kunjungi IKN dan Dijamu Rachmat Gobel
“Inilah negeri kelahiran ahli hadis Imam Bukhori dan Imam Turmuzi, ahli kedokteran Ibnu Sina, ahli matematika Khawarizmi, dan juga asal tarekat Naqshabandiyah,” katanya.
Selama masa covid-19, pemerintah Uzbekistan melakukan renovasi total kawasan kuburan Imam Bukhori dan kini sudah bisa dikunjungi lagi. Selain dibangun masjid yang megah, juga terdapat museum Imam Bukhori.
Di Uzbekistan juga banyak peninggalan masa kejayaan Islam, terutama di kota Samarkand dan kota Bukhara, khususnya peninggalan Dinasti Timurid yang didirikan Timur Lang. Mereka sangat mengincar para jamaah umroh yang ingin wisata ziarah bisa memilih Uzbekistan sebagai negara tujuannya.
Permudah Ekspor-Impor
Selain untuk wisata, Gobel mengatakan, ada dua makna strategis dari pembukaan kembali penerbangan Jakarta-Taskent. Pertama, muhibah anggota DPR memiliki dampak nyata. Kedua, Uzbekistan adalah negeri land lock atau tak memiliki perbatasan dengan laut. Itu menyebabkan pengiriman logistik harus melalui udara atau melalui negara lain.
“Pengiriman logistik dan eskpor-impor melalui negara lain tentu berbiaya mahal, rumit, dan butuh waktu lama. Maka satu-satunya yang terbaik adalah melalui kargo udara. Uzbekistan adalah negeri penting di Asia Tengah. Jadi bisa menjadi hub ekonomi,” katanya.
Gobel mengatakan, Uzbekistan memiliki sejumlah produk pertanian yang unggul seperti ceri dan stroberi. Sedangkan Indonesia memiliki produk pertanian buah-buahan tropis seperti pisang, nanas, mangga, dan sebagainya.
“Saat ini sedang terus diusahakan agar ada kemudahan-kemudahan, khususnya tentang sertifikasi yang diakui di dua negara agar proses masuk bisa lebih cepat. Ini potensi ekonomi yang besar, khususnya bagi Indonesia,” katanya.
Ekspor buah-buahan dan produk pertanian lainnya, kata Gobel, merupakan pintu yang baik dalam modernisasi pertanian di Indonesia dan juga menyejahterakan para petani.
“Jika kita berhasil menyejahterakan para petani maka masalah kemiskinan di Indonesia bisa lebih mudah diselesaikan,” katanya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Bakti Sosial, Khitan Gratis untuk Anak-Anak di Sekitar Bandar Udara Soekarno-Hatta
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional Diduga Disebabkan Ransomware
Antrean Panjang Terjadi di Layanan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta akibat Gangguan Pusat Data Nasional
Akses Parkir di Terminal 3 Bandara Soetta Diperbarui, Apa yang Berubah?
Pengamat: Bea Cukai Milik Publik, Harus Jaga Martabat dan Wibawa
Sepi Penerbangan, Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional
Irak Ingin Tampil di Olimpiade Paris 2024
Ramai-Ramai Kecam Wasit Shen Yinhao dan Wasit VAR Thailand
Meski Kalah, Wapres Puji Permainan Timnas
Indonesia vs Uzbekistan: Kalah 0-2, Garuda Muda Gagal ke Final
Babak Pertama Usai, Indonesia vs Uzbekistan Masih 0-0
Kalah atau Menang, Timnas Indonesia Tetap Membanggakan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap