visitaaponce.com

Menggalakkan Digitalisasi Melalui Agen BRILink

Menggalakkan Digitalisasi Melalui Agen BRILink
Pengganti Sementara Kepal BRI Cabang Bekasi Kota Hendra Satya Darma(MI/Andhika Prasetyo)

Bank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi digital masyarakat. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyebaran agen-agen BRILink yang merupakan kepanjangan tangan dari perseroan.

BRI menyadari bahwa pihaknya masih memiliki keterbatasan dalam menjangkau masyarakat. Oleh karena itu, agen BRILink dimunculkan sebagai solusi dari persoalan tersebut.

“Para agen BRILink memang ditugaskan untuk membantu mendorong literasi masyarakat. Mereka mewakili peran bank dalam memberikan edukasi terkait digitalisasi,” ujar Pengganti Sementara Kepala BRI Cabang Bekasi Kota Hendra Satya Darma di kantornya, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (24/6).

Baca juga: Arfina Floris, UMKM yang Dilirik karena Unik

Ia menyebut, saat ini, ada 1.215 agen BRILink yang tersebar di wilayah kerja Bekasi Kota. Sejatinya, para agen itu adalah pelaku usaha yang merupakan nasabah atau mitra BRI yang kemudian dipercaya sebagai pembantu dalam pelayanan jasa perbankan.

Mereka menyediakan berbagai jasa seperti transfer uang, tarik dan setor tunai, pembayaran tagihan, pembelian token listrik, top-up uang digital dan lain sebagainya. Para agen pun sudah dibekali ilmu oleh BRI untuk bisa memberikan penjelasan yang detil kepada masyarakat yang membutuhkan informasi perihal digitalisasi.

Baca juga: Meraup Jutaan Rupiah dari Merangkai Bunga

Terkait penyebarannya, Hendra menjelaskan itu tergantung pada kondisi kepadatan penduduk dan jumlah transaksi harian. Semakin banyak penduduk dan semakin tinggi transaksi, semakin jamak juga agen BRILink yang diplot di kawasan tersebut.

Sebagai contoh adalah di pasar. Hendra mengatakan, di pasar yang ramai, BRI bisa menempatkan tiga agen.

“Kami taruh banyak karena memang transaksi di situ besar sekali. Di pasar kan perputaran uangnya tinggi, apalagi yang 24 jam. Jangan sampai kita kekurangan agen hingga akhirnya nasabah malas dan tidak jadi bertransaksi secara digital,” jelasnya.

Sementara, di lokasi-lokasi yang sepi transaksi seperti daerah perumahan, BRI hanya menempatkan satu agen.

Adapun, pihak-pihak yang bisa menjadi kepanjangan tangan adalah para pelaku usaha yang dianggap memiliki kemampuan bisnis yang baik.

“Karena mereka harus menjual produk jasa, kita mencari yang sudah paham bagaimana cara berdagang. Mereka sudah harus paham dasar-dasar bisnis, sudah punya strategi penjualan,” tandas Hendra. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat