visitaaponce.com

Agen BRILink Bantu Dorong Pertumbuhan Usaha Skala Mikro

Agen BRILink Bantu Dorong Pertumbuhan Usaha Skala Mikro
Sukarjo, salah satu agen BRIlink di Depok, Jawa Barat.(MI)

Sukarjo, seorang Agen BRILink di Pasar Musi, Depok, Jawa Barat, mengaku senang bisa ambil peran dalam mendorong usaha pedagang pasar dan keperluan warga sekitar. Pasalnya, ia turut dipercaya sebagai Mitra Ultra Mikro (UMi) yang membantu penyaluran kredit untuk usaha-usaha mikro di wilayahnya.

"Saya awalnya tidak bisa, bingung juga. Tapi begitu dijalani enak juga, hitung-hitung kan mempermudah usaha orang. Ini juga diarahkan dari BRI-nya karena melihat posisi saya dekat dengan pasar, dilihat mungkin ada yang mau pinjam uang untuk usaha," ungkap dia saat ditemui beberapa waktu lalu.

Agen Mitra UMi merupakan produk dari laku pandai Holding Ultra Mikro (UMi) yang diinisiasi Kementerian BUMN dan resmi berdiri pada September 2021. BRI menjadi induk holding itu, dan di dalamnya terdapat dua entitas lainnya yaitu Pegadaian dan PNM.

Baca juga : Lacedream Macrame Sukses Tembus Pasar Ekspor dan Berdayakan Perempuan

Melalui Mitra UMi, masyarakat dapat mengajukan fasilitas kredit untuk permodalan usaha berskala ultra mikro. Sukarjo mengatakan, belum lama ini ia mendapatkan apresiasi lantaran banyaknya orang yang menjadi nasabah UMi melalui dirinya.

"Lumayan dapat Rp1 juta karena dikategorikan sebagai pemula. Saya enggak mengira, tapi ya itu lah, berarti saya dinilai bagus. Saya mau terus memperbesar Agen BRILink ini," terang Sukarjo.

Peran Sukarjo sebagai Mitra UMi ialah menginput data calon nasabah untuk disampaikan ke BRI. Setidaknya, para nasabah UMi yang ada di Kelurahan Abadijaya seluruhnya terdata melalui kios BRILink miliknya.

Baca juga : Mengolah Limbah Jadi Cuan, Omzet Capai Rp20 Juta per Bulan

"Orang di Abadijaya ini, nasabah UMi itu kan semua lewat saya. Disetujui atau tidak, itu bank yang menilai. Jadi saya input data calon nasabah, saya kasih data itu ke bank," tambah Sukarjo.

Selain melayani produk UMi, kios BRILink milik Sukarjo juga melayani produk pinjaman milik bank BRI, yakni Kredit Cepat (KeCe). Serupa dengan UMi, KeCe merupakan produk pinjaman yang dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah.

KeCe merupakan produk pinjaman tanpa agunan atau jaminan. Sukarjo juga memainkan peranan yang sama, yakni, memberikan rekomendasi kepada BRI dan membantu mengumpulkan berkas-berkas calon nasabah. Pinjaman yang dapat dicairkan ialah mulai dari Rp500 ribu hingga Rp10 juta.

Baca juga : Koekis Keren Ramaikan Industri Kudapan Indonesia

Sukarjo turut memastikan tak sembarangan merekomendasikan calon nasabah KeCe ke BRI. Ia akan lebih dulu melihat profil calon nasabah. "Saya tetap lihat juga siapa yang mau pinjam. Kalau saya lihat usahanya bagus, itu Rp5 juta saya bisa kasih," kata dia.

"Tapi kalau memang usahanya saya rasa kecil, atau sulit, saya bilang ke orangnya untuk tarik pinjaman yang lebih kecil dulu saja. Jadi saya juga harus bisa menilai calon nasabah juga. Karena memang saya juga tanyakan pendapatan per hari berapa, per bulan berapa," sambungnya.

Setidaknya sejauh ini terdapat sekitar 100 nasabah KeCe yang mengajukan pinjaman melalui kios BRILink milik Sukarjo. Ia juga selalu mengingatkan para nasabah KeCe untuk bisa memenuhi kewajiban kreditnya tepat waktu.

"Ini saya selalu bilang ke nasabah, kalau bisa bayarnya yang lancar, karena ini kan juga jadi penilaian dari BRI-nya. Itu supaya kalau nanti sewaktu-waktu butuh pinjaman besar, ada peluang bisa cair. Karena kan riwayat pinjamannya bagus. Itu selalu saya kasih tahu. Itu pelan-pelan saya kasih tahu ke mereka," kata Sukarjo.

Penyaluran UMi dan KeCe yang dilakukan di kios BRILink milik Sukarjo boleh dibilang mampu menekan aktivitas rentenir, setidaknya di Kelurahan Abadijaya, Sukmajaya, Depok. Pasalnya, saban hari Sukarjo masih menerima pengajuan KeCe maupun UMi dari pedagang pasar dan warga sekitar. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat