visitaaponce.com

Cinema XXI Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia

Cinema XXI Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia
Masyarakat mulai aktif menonton di bioskop pasca pandemi covid-19(Antara/Raisan Al Farisi)

PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, yang dikenal sebagai Cinema XXI  berencana menjadi  perusahaan publik yang melantai di Bursa
Efek Indonesia
dengan profil keuangan yang solid.

Cinema XXI, akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 (delapan miliar tiga ratus tiga puluh lima juta) saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,0% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). 

Masa penawaran awal dalam rangka IPO PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk akan berlangsung mulai tanggal 10 hingga 14 Juli 2023.
Adapun rentang harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham dengan target dana dari penawaran umum perdana saham ini sebanyak-banyaknya sekitar Rp2,4 triliun. 

Cinema XXI telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT UBS Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

“Industri bioskop di Indonesia memiliki pertumbuhan yang kuat pasca pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari antusiasme masyarakat Indonesia untuk kembali menonton film di bioskop yang sudah berangsur angsur pulih di sepanjang tahun 2022 hingga kini. Untuk melanjutkan tren pertumbuhan yang positif ini, Cinema XXI mengambil aksi korporasi IPO sebagai salah satu langkah strategis. Aksi korporasi ini akan mengukuhkan komitmen Cinema XXI untuk selalu memberikan akses seluas luasnya bagi masyarakat untuk menonton film favorit, termasuk dengan membuka bioskop di daerah-daerah yang potensial di seluruh Indonesia,” papar Direktur Utama PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, Hans Gunadi.

Cinema XXI akan menggunakan sekitar 65% dari dana hasil IPO untuk pendanaan belanja modal pengembangan jejaring bioskop di Indonesia, yang akan dilakukan melalui pembangunan bioskop baru, pembelian peralatan proyeksi gambar dan suara dengan teknologi terbaru dan peralatan lainnya untuk meningkatkan kualitas bioskop yang ada saat ini dan kenyamanan penonton. 

Sekitar 15% akan digunakan untuk modal kerja. Sekitar 20% akan digunakan untuk pembayaran kewajiban jangka pendek Perseroan.
“Kami optimistis terhadap perkembangan industri hiburan di tanah air, terutama sektor bioskop. Hal ini didukung oleh budaya menonton film yang kuat di Indonesia serta potensi pertumbuhan jumlah layar bioskop di Indonesia masih sangat besar. Selain itu, pemilihan lokasi yang strategis dimana mayoritas lokasi bioskop Cinema XXI berada di pusat perbelanjaan terkenal dengan arus pengunjung tinggi juga
mendukung pertumbuhan bisnis kami,” ungkap Hans.

Survei oleh Euromonitor International di awal tahun 2023 menyatakan bahwa 76% masyarakat di Indonesia pergi ke bioskop setidaknya sekali dalam sebulan dan 62% masyarakat Indonesia menilai menonton sebagai salah satu kegiatan sosial utama, seperti menghabiskan waktu bersama keluarga atau sahabat.

Dari sisi keuangan, Cinema XXI mencatatkan kinerja yang solid pada 2022, yakni pendapatan sebesar Rp4,40 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp1,28 triliun di tahun 2021. Pendapatan di tahun 2022 terutama ditopang oleh penjualan tiket bioskop sebesar 61%, penjualan makanan dan minuman sebesar 33%, iklan sebesar 3% dan digital platform sebesar 3%.

Dengan kinerja solid tersebut, Cinema XXI mencetak laba bersih Rp506 miliar pada 2022, dari sebelumnya rugi Rp354 miliar pada 2021. EBITDA Cinema XXI juga semakin tangguh yakni sebesar Rp1,44 triliun pada 2022, dari sebelumnya Rp329 miliar pada 2021. (RO/E-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat