visitaaponce.com

Pengertian Aset Tetap, Karakteristik, Fungsi, dan Contoh

Pengertian Aset Tetap, Karakteristik, Fungsi, dan Contoh
Bangunan apartemen, sebagai bentuk contoh aset tetap yang bisa dimiliki dan gunakan sebagai investasi.(MI/Andri)

ASET tetap merujuk pada aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap diakui ketika manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilai aset dapat diukur secara andal.

Pengakuan aset tetap menjadi andal ketika aset tersebut diterima atau hak kepemilikannya diserahkan, atau saat penguasaannya berpindah. Jika perolehan aset tetap belum didukung oleh bukti hukum karena adanya proses administrasi tertentu, aset tetap tersebut tetap diakui pada saat pembelian atau pembayaran dan dicatat dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) bahwa tanah tersebut belum bersertifikat dan sedang dalam pengurusan. Misalnya pembelian tanah yang masih dalam proses jual beli dan penerbitan sertifikat kepemilikan di instansi berwenang,

Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan sifat atau fungsi yang serupa dalam aktivitas operasional entitas. Tanah, peralatan dan mesin, serta gedung dan bangunan termasuk dalam kategori aset tetap. Aset tetap dinilai berdasarkan biaya perolehan.

Baca juga: Baru Mulai Investasi dan Trading Saham? Simak Tips dari Investor dan Trader Saham Ini

Jika penilaian berdasarkan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar saat perolehan. Jika suatu aset dikonstruksi atau dibangun oleh entitas itu sendiri, maka pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya dapat diperoleh dari transaksi dengan pihak eksternal yang terlibat dalam perolehan bahan baku, tenaga kerja, dan biaya lain yang digunakan dalam proses konstruksi.

Jika aset tetap diperoleh tanpa nilai, maka biaya aset tersebut adalah nilai wajar saat aset tersebut diperoleh. Selain itu, ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi agar dapat diakui sebagai aset tetap, seperti memiliki sifat berwujud, memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan, biaya perolehan dapat diukur secara andal, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, diperoleh atau dibangun untuk digunakan, memerlukan pemeliharaan atau biaya untuk dipelihara, dan nilai rupiah pembelian atau pengeluaran barang material memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang ditetapkan.

Menurut beberapa ahli, termasuk Warren, Reeve, dan Fess (2010), aset tetap adalah aset jangka panjang yang bersifat permanen dan memiliki bentuk fisik yang nyata.

Baca juga: Tips Investasi, Mayoritas Milenial dan Gen Z Pilih Sektor Properti

Demikian pula, menurut Harahap (2010), aset tetap adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan secara terus-menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan. Aset ini tercantum dalam neraca sebagai Land, Building, and Equipment atau Plant and Equipment, Fixed Assets, Tangible Assets, Property, and Equipment.

Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2005) menyebutkan bahwa aset tetap memiliki tiga karakteristik utama. Pertama, aset tetap memiliki substansi fisik yang dapat diukur dengan pasti dalam hal ukuran dan bentuknya. Kedua, aset tetap digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan tidak dijual kepada pelanggan. Ketiga, aset tetap biasanya memiliki masa manfaat yang berjangka panjang dan digunakan untuk menghasilkan jasa kepada perusahaan selama beberapa tahun.

Dalam penerapan sistem akuntansi, aset tetap memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi pemakai dan fungsi penelitian dan pengembangan. Fungsi pemakai bertanggung jawab dalam mengajukan usulan investasi untuk aset tetap dan meminta otorisasi investasi untuk mengakuisisi aset tetap. Hal ini biasanya tercantum dalam anggaran investasi yang disetujui oleh rapat umum pemegang saham, dan unit organisasi yang menggunakan aset tetap bertanggung jawab dalam mengelola penggunaan aset tetap.

Sementara itu, fungsi penelitian dan pengembangan bertanggung jawab dalam mengajukan usulan investasi aset tetap yang digunakan secara bersama oleh lebih dari satu fungsi dalam perusahaan. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan studi kelayakan terhadap usulan investasi dari berbagai fungsi lain dalam perusahaan.

Kecuali untuk tanah, semua bentuk aset tetap dikenakan penyusutan atau depresiasi. Artinya, nilai aset tetap selain tanah, seperti mobil, akan berkurang seiring dengan usia pemakaian.

Contoh Aset Tetap

1. Bangunan. Contohnya adalah gedung kantor, pabrik, gudang, toko ritel, dan lain-lain. Bangunan dan tanah tempat berdirinya bangunan tersebut dicatat secara terpisah karena bangunan dapat mengalami depresiasi sementara tanah tidak.

2. Hardware dan Software Komputer. Komputer dan perangkat lunak yang digunakan dalam operasional perusahaan, seperti PC, laptop, server, dan tablet.

3. Perabot. Peralatan besar yang termasuk dalam aset tetap, seperti meja, kursi, lemari, dan peralatan dapur.

4. Tanah. Aset tetap berupa tanah, baik dengan atau tanpa bangunan di atasnya. Tanah tidak mengalami depresiasi.

5. Mesin.Peralatan yang membantu karyawan dalam menjalankan pekerjaan, seperti peralatan pabrik/manufaktur, printer komersial, dan peralatan konstruksi.

6. Kendaraan. Kendaraan yang dimiliki perusahaan, seperti mobil, truk, pesawat, kapal, dan kereta api.

Meskipun kendaraan kantor digunakan oleh karyawan, tetapi mereka tetap dikategorikan sebagai aset tetap perusahaan. Dalam penentuan aset tetap, perusahaan harus memiliki kebijakan tertulis dan mampu mempertahankannya selama proses audit.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat