visitaaponce.com

Naikkan Prospek Ekonomi 2023, IMF Ingatkan Perlambatan Pertumbuhan Global

Naikkan Prospek Ekonomi 2023, IMF Ingatkan Perlambatan Pertumbuhan Global
Carlos, seorang pekerja UPS di Manhattan, mengirimkan paket pada 24 Juli 2023 di New York City.(AFP/Spencer Platt.)

DANA Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menaikkan sedikit prospek pertumbuhan global tahun ini. Penyebabnya yaitu aktivitas sektor jasa yang tangguh pada kuartal pertama dan pasar tenaga kerja yang kuat.

Namun terlepas dari prospek ekonomi yang sedikit lebih baik, pertumbuhan global diperkirakan melambat menjadi tiga persen tahun ini. Kondisi itu akan bertahan karena pertumbuhan lemah di antara ekonomi maju dunia.

"Kita belum keluar dari masalah dan pertumbuhan tetap rendah," ujar Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengatakan kepada AFP dalam wawancara menjelang publikasi laporan, Selasa (25/7). Perkiraan pertumbuhan global untuk tahun ini dinaikkan sebesar 0,2 poin persentase dari perkiraan terakhir IMF pada April, menempatkan ekonomi dunia pada jalur pertumbuhan tiga persen pada 2023 dan 2024.

Baca juga: Sentimen Bisnis Jerman Turun Lebih Jauh pada Juli

Prospek itu turun dari pertumbuhan ekonomi global sebesar 6,3% pada 2021 dan 3,5% tahun lalu. IMF mengumumkan dalam pembaruannya untuk World Economic Outlook (WEO).

IMF menerbitkan perkiraan jangka menengah terendah sejak 1990-an. Ia mengutip pertumbuhan populasi yang melambat dan berakhirnya era pengejaran ekonomi oleh beberapa negara termasuk Tiongkok dan Korea Selatan.

Baca juga: Laba Konglomerat India Reliance Terpukul Bisnis Minyak Merosot

Pada Selasa, IMF mengatakan gambaran inflasi global agak membaik. Harga konsumen sekarang diperkirakan meningkat sebesar 6,8% tahun ini atau turun 0,2 poin persentase dari perkiraan sebelumnya pada April. Ini, "Sebagian besar karena inflasi yang lemah di Tiongkok," kata IMF. Inflasi global tetap jauh di atas tingkat prapandemi sekitar 3,5%.

Konsumsi AS

IMF menaikkan prospek pertumbuhan AS tahun ini menjadi 1,8%, naik 0,2 poin persentase dari April. Ini karena pertumbuhan konsumsi yang tangguh pada kuartal pertama.

Baca juga: Saham Electrolux Jatuh setelah Laporan Rugi dan Rencana Divestasi

Pasar tenaga kerja yang masih ketat di ekonomi terbesar dunia itu telah mendukung kenaikan pendapatan riil dan kebangkitan pembelian kendaraan. IMF melihat pertumbuhan AS turun menjadi 1,0% tahun depan, karena tabungan yang terakumulasi selama pandemi mengering dan ekonomi kehilangan momentum.

"Kami dengan hati-hati berhati-hati bahwa ekonomi AS dapat menghindari resesi dan, Anda tahu, meluncur menuju target inflasi tanpa resesi di masa depan," kata Gourinchas kepada AFP. "Namun itu jalan yang sangat, sangat sempit," tambahnya.

Perekonomian Asia

Seperti perkiraan April, sebagian besar pertumbuhan global tahun ini diperkirakan berasal dari pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang (EMDEs) seperti India dan Tiongkok. Aktivitas ekonomi di negara maju diperkirakan melambat secara substansial tahun ini dan tahun depan. Ekonomi maju sekarang diperkirakan tumbuh sebesar 1,5% tahun ini atau naik 0,2 poin persentase dari April dan sebesar 1,4% pada 2024. 

Baca juga: Ubah Prediksi Kontraksi, IMF Perkirakan Pemulihan Ekonomi Inggris

Mengutip berita ekonomi positif baru-baru ini dari Inggris, IMF menaikkan perkiraan negara itu untuk pertumbuhan 2023 menjadi 0,4%. Itu meninggalkan Jerman sebagai satu-satunya ekonomi G7 yang diperkirakan mengalami kontraksi tahun ini.

Berita tersebut jauh lebih positif di kalangan EMDE yang diperkirakan tumbuh sebesar 4,0% tahun ini dan sebesar 4,1 persen tahun depan. Perkiraan pertumbuhan untuk Tiongkok tetap tidak berubah pada 5,2%, meskipun tercatat terjadi perubahan komposisi karena kinerja investasi yang buruk karena sektor realestat bermasalah di negara tersebut. Bersamaan dengan melemahnya sektor realestat, IMF mengatakan permintaan luar negeri tetap lemah dan memperingatkan meningkatnya pengangguran kaum muda, yang mencapai hampir 21% pada Mei.

IMF menaikkan prospek pertumbuhan India pada 2023 menjadi 6,1% atau naik 0,2 poin persentase dari April. "Momentum pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan pada kuartal keempat 2022 sebagai hasil dari investasi domestik yang lebih kuat."

IMF sekarang mengharapkan ekonomi Rusia tumbuh sebesar 1,5% tahun ini. Revisi ini naik 0,8 poin persentase dari April. Ini karena data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan didorong oleh stimulus fiskal yang besar. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat