Emas Terus Menguat Efek Pelemahan Dolar AS
HARGA emas terus menguat secara teknikal yang mengindikasikan pola Continuation Bullish. Dalam pergerakan trennya, emas diproyeksikan bertahan dalam kisaran Demand Level: $2038.38 – $2042.79 per ons.
"Meski ada koreksi saat ini, harga emas cenderung terus naik. Faktor utama yang mendukung tren ini adalah pelemahan dolar AS yang mendekati posisi terendah dalam empat bulan, memperkuat logam mulia dan menurunkan imbal hasil surat utang AS/ US treasury yields", ujar Analis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer, Kamis, (30/11).
Fischer juga mencatat kehati-hatian investor menjelang rilis data ekonomi utama dari AS dan Tiongkok pekan ini meningkatkan permintaan terhadap safe haven seperti emas.
Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp4.000
Perlambatan ekonomi global, terutama dari data lemah yang berasal dari Jepang dan zona euro, menjadi alasan tambahan bagi optimisme terhadap emas sebagai safe haven.
Secara fundamental, harga emas telah menunjukkan kenaikan pada perdagangan sebelumnya. Pada Rabu (29/11), emas spot naik 0,1% mencapai US$2.044,08/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir Desember naik 0,2% menjadi US$2.044,20/oz pada pukul 11.37 WIB.
"Saat ini, harga emas spot berjarak sekitar US$30 dari rekor tertinggi yang dicapai pada awal tahun," kata Fischer.
Baca juga: Harga Emas Antam Rabu Pagi Rp1,124 Juta per Gram
Faktor fundamental yang mempengaruhi kenaikan harga emas termasuk kebijakan dovish dari bank sentral AS The Federal Reserve.
Sejumlah sinyal dovish dari pejabat The Fed telah meningkatkan spekulasi tentang kemungkinan perubahan kebijakan bank sentral. Lemahnya dolar AS, rendahnya treasury yields AS, dan ekspektasi pivot The Fed membuat investor memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
"Dalam konteks ini, penurunan suku bunga yang diproyeksikan oleh sejumlah pejabat Fed, termasuk Gubernur Christopher Waller, mempengaruhi pergerakan harga emas. Waller menyatakan penurunan tekanan inflasi dapat mendorong bank untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lebih awal dari yang diantisipasi sebelumnya", kata Fischer.
Andrew juga mencatat pergeseran sikap hawkish Fed telah menjadi pendorong utama kenaikan harga emas hingga November, menguat lebih dari 3% selama bulan tersebut.
"Setiap kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih tinggi dari Fed diperkirakan akan menguntungkan pasar emas, mengingat suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan daya tarik investasi pada logam mulia", ujar Fischer.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Harga Emas Hari ini Naik Rp5.000 Menjadi Rp1,383 Juta per gram
Harga Emas Antam Hari ini Naik Rp13.000 Menjadi Rp1,378 Juta per gram
Harga Emas Antam Hari ini Turun Rp3.000 Menjadi Rp1,365 Juta per gram
Harga Emas Antam Hari ini Naik Rp5.000 Menjadi Rp1,368 Juta per gram
Harga Emas Antam Hari ini Turun Rp2.000 Menjadi Rp1,363 Juta per gram
Sabtu (29/6), Harga Emas Antam Naik Jadi Rp1,365 Juta per Gram
Modal Asing Masuk Indonesia Capai Rp8,34 Triliun
The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunganya Bulan Ini
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
Rupiah Melemah terhadap Dolar AS pada Jumat Pagi 5 Juli 2024
Rupiah Menguat Seiring Gejolak Spekulasi Suku Bunga AS Turun
Rupiah Menguat ketika Imbal Hasil Obligasi AS Menurun
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap