visitaaponce.com

INDEF Program Pelatihan Kampus UMKM Shopee Paling Populer

INDEF: Program Pelatihan Kampus UMKM Shopee Paling Populer
Ucy menawarkan pakaian muslim wanita melalui siaran streaming di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Senin (26/12/2022).(MI/Ramdani)

DALAM upaya mendukung peningkatan keterampilan digital para pelaku UMKM di Indonesia, beberapa platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia secara proaktif menyelenggarakan berbagai program pelatihan UMKM. Menurut data riset dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), pelatihan yang diselenggarakan oleh Shopee lebih banyak dikenal oleh pelaku UMKM jika dibandingkan dengan program pelatihan UMKM dari platform perdagangan elektronik lainnya.

Adapun, program pelatihan ini bertujuan untuk membantu UMKM semakin naik kelas bahkan mampu menjangkau pasar global. Melalui pelatihan tersebut, para UMKM dapat mempelajari topik yang paling dasar seperti membuat toko di e-commerce, mengelola toko online, meningkatkan pesanan dengan menggunakan berbagai fitur dan program kampanye, hingga cara menjangkau pembeli di luar negeri.

Riset INDEF mengungkapkan beberapa contoh program pelatihan UMKM yang diadakan oleh platform e-commerce, antara lain Blibli University, Kampus UMKM (Ekspor) Shopee, Sekolah Kilat Seller Tokopedia, Seller University Tiktok, dan Lazada University. Hal tersebut diungkapkan lewat rilis riset yang berjudul “Peran Platform Digital terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia”. Riset ini menunjukkan dampak positif penggunaan platform digital terhadap perkembangan bisnis UMKM di Indonesia. Secara garis besar, riset ini mengungkapkan bahwa penggunaan platform digital dalam bisnis dapat membantu para pelaku UMKM meningkatkan omzet bisnis dan menciptakan lapangan kerja baru.

Baca juga: Riset INDEF: 50 Persen UMKM Pilih Shopee Jadi Platform Utama untuk Berjualan Online

Terlepas dari berbagai dampak positif tersebut, para pelaku UMKM di lapangan nyatanya masih sering menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan penggunaan platform digital. Beberapa tantangan utamanya adalah ketatnya persaingan antar pelaku usaha dalam platform digital (96,46%) dan kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam penggunaan platform digital (83,46%).

Data ini sejalan dengan Status Literasi Digital di Indonesia 2023, hasil survei kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC), nilai total indeks literasi digital Indonesia di 2023 baru berada di level 3,65. Angka ini masih tergolong rendah untuk mencapai target indeks maksimal di level lima.

Hal yang paling penting yakni, dari hasil riset INDEF mencatat, program pelatihan UMKM yang diadakan oleh Shopee adalah program yang paling banyak diketahui oleh UMKM dibanding program pelatihan UMKM dari e-commerce lainnya. Tiga program pelatihan UMKM yang paling banyak diketahui oleh para UMKM adalah Kampus UMKM (Ekspor) Shopee (25,98%), Program Ekspor Shopee (17,32%), dan Sekolah Kilat Seller Tokopedia (6,30%).

Baca juga: 2.2 Shopee Live & Video Mega Sale: Langkah Awal Shopee Perkuat Dukungan Ekosistem di 2024

Dalam acara diskusi publik INDEF untuk memaparkan hasil riset, Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM Riza Damanik turut menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan digital yang ada untuk terus melakukan pendampingan dalam mendorong program digitalisasi UMKM. 

“Inisiatif kolaborasi dengan perusahaan seperti Shopee, Lazada dan lain-lain sudah berjalan. Kami juga berusaha mendorong mereka untuk semakin aktif dan terlibat untuk terus melakukan pendampingan, selain yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Kita berharap engagement-nya juga bisa semakin besar,” jelas Riza Damanik.

Upaya meningkatkan keahlian digital para pelaku UMKM memang membutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk pemerintah, sektor industri hingga masyarakat luas. 

Program pelatihan digital untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang diselenggarakan oleh platform perdagangan elektronik ini tentu akan membantu pemerintah dalam mendorong adopsi digitalisasi di kalangan UMKM. Berdasarkan informasi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pemerintah saat ini memiliki target untuk mencapai 50% UMKM yang mengadopsi platform digital pada tahun 2030. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat