visitaaponce.com

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam
Seorang pekerja mengangkut karung pupuk urea.(Antara/Henry Purba)

UNTUK menjaga ketahanan pangan nasional dan regional ASEAN, PT Pupuk Indonesia menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI), BUMN dari negara jiran, Brunei Darussalam. Kedua BUMN sepakat menandatangani perjanjian pendahuluan atau Head of Agreement (HoA) tentang pengembangan urea dan amonia. 

"Pupuk Indonesia menyambut baik kerja sama pengembangan urea dan amonia dengan Brunei Fertilizer Industries, selaku BUMN pupuk Brunei Darussalam. Kerja sama ini sejalan dengan mandat yang diterima Pupuk Indonesia sebagai pemimpin penopang ketahanan pangan nasional. Sebagai BUMN, Pupuk Indonesia dengan inovasi dan kinerja terbaik terus mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan mendorong transformasi hijau industri pupuk dan petrokimia Indonesia," ungkap Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, dalam keterangan tertulis, Rabu (24/4).

Diinisiasi oleh Pupuk Indonesia, kerja sama ini akan terus diperluas dengan melibatkan produsen pupuk dari negara-negara ASEAN lain guna mendorong ketahanan pangan di tingkat regional. Inti kerja sama ini mencakup kesepakatan kedua belah pihak untuk menjajaki sinergi dalam pemasaran, layanan operasional dan pemeliharaan, kolaborasi proyek pengembangan pabrik, serta pengadaan peralatan penting dan suku cadang darurat. 

Baca juga : BUMN Dapat Menjadi Katalisator bagi Koperasi

Selain itu, kedua perusahaan pelat merah dari dua negara bertetangga itu akan berbagi pembelajaran mengenai aspek-aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (health, safety, security, and environment/HSSE), serta kolaborasi dalam berbagi pengetahuan dan pelatihan. Kerja sama ini merupakan upaya bersama antara BFI dan Pupuk Indonesia sebagai langkah awal untuk membangun ekosistem yang saling membangun dalam industri pupuk di ASEAN, dimulai dari Indonesia dan Brunei. 

Ke depan,banyak area untuk komitmen dan kerjasama dengan BFI dan produsen pupuk lain di ASEAN. "Pupuk Indonesia melihat kerja sama ini akan memperkuat hubungan regional, terutama di wilayah ASEAN. Kami sebagai produsen pupuk di regional ASEAN bersama-sama ingin memastikan tidak ada interupsi proses dalam kegiatan kami, karena ketersediaan pupuk terkait langsung dengan ketahanan pangan. Dalam hal ini tentu juga menyangkut ketahanan pangan regional," jelas Rahmad.

Kedua perusahaan akan membentuk tim bersama yang terdiri dari perwakilan kedua belah pihak. Anak perusahaan juga dapat terlibat dalam implementasi lebih lanjut berdasarkan perjanjian yang telah ditandatangani. 

"Tidak hanya sebagai hubungan antarperusahaan, ini juga sebagai hubungan antarnegara di tingkat regional ASEAN. Kami meyakini kerja sama ini ialah workable partnership yang akan memberikan benefit untuk semua pihak, baik BFI maupun Pupuk Indonesia," jelas Chief Executive Officer BFI Harri Kiiski.

Dengan kapasitas produksi mencapai 1.365.000 ton metrik urea per tahun, BFI yang didirikan pada 2013 merupakan salah satu pabrik pupuk terbesar di kawasan Asia Tenggara. Pupuk Indonesia, sebagai perusahaan pupuk terbesar di Asia Pasific, Timur Tengah, dan Afrika Utara, saat ini memiliki kapasitas produksi pupuk urea sebesar 9,4 juta ton dan amonia 7 juta ton. (Z-2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat