visitaaponce.com

Asmindo Tingkatkan Pemahaman Kualitas Furnitur Dalam Negeri

Asmindo Tingkatkan Pemahaman Kualitas Furnitur Dalam Negeri
Seminar "Towards A Sustainable Future Understand EUDR and American Hardwoods"(Dok.Ist)

Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menggelar seminar "Towards A Sustainable Future Understand EUDR and American Hardwoods" di Tangerang, Banten, untuk meningkatkan pemahaman mengenai kualitas ekspor furnitur dan kerajinan dalam negeri.

Ketua Umum Asmindo Dedy Rochimat, di Tangerang, Selasa (30/4), mengatakan bahwa seminar ini juga dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha furnitur dan kerajinan, khususnya anggota Asmindo terhadap regulasi anti-deforestasi yang telah disahkan oleh Parlemen Uni Eropa, yang dikenal sebagai European Union Deforestation Regulation (EUDR).

"Regulasi ini akan diberlakukan terhadap 7 komoditas dan produk-produk turunannya yang masuk ke Uni Eropa, yaitu kayu, karet, kopi, kedelai, cokelat, minyak sawit, dan daging sapi," ujarnya pula.

Baca juga : Pel Lantai Cerdas ini Punya Dua Fungsi

Menurut Dedy, UE saat ini akan melakukan uji tuntas untuk memastikan bahwa komoditas tersebut tidak berkaitan dengan akitivitas deforestasi.

Selain itu, para peserta juga diberikan informasi mengenai jenis-jenis kayu keras Amerika (American hardwood), sehingga diharapkan dapat lebih mengenal American hardwood, sebagai alternatif bahan baku bagi industri furnitur, khususnya untuk pasar Amerika dan Eropa.

"American hardwood memiliki warna dan serat kayu yang variatif serta unik yang berbeda dengan kayu keras Indonesia," ujarnya pula.

Baca juga : Catat Lebih dari 13.000 Buyers, IFEX Hadirkan Harapan Positif Bagi Pertumbuhan Ekonomi 

Dia menyampaikan bahwa permintaan produk furnitur di pasar global sangat potensial dan masih terbuka lebar. Pada akhir 2023 tercatat pangsa pasar furniture global mencapai angka US$729 miliar, dan pada 2024 ini diprediksi akan meningkat menjadi US$766 miliar.

Asmindo telah menargetkan untuk dapat menguasai satu persen dari pasar furnitur dunia. Berdasarkan data pada 2023, ekspor furnitur Indonesia didominasi oleh furniture kayu, yang memberikan kontribusi sebesar 68% dari total ekspor furnitur Indonesia, dan pasar Amerika Serikat menguasai 55% dari total ekspor furnitur Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan terbesar furniture Indonesia terdapat pada furnitur kayu, dengan pasar terbesar adalah Amerika Serikat. Adanya tantangan ketidakpastian perekonomian global, kondisi geopolitik, peperangan, perubahan iklim, yang akhir-akhir ini terjadi, berdampak pada turunnya nilai ekspor furnitur Indonesia.

Baca juga : Dekoruma Rilis Merek Tenzo Living

"Nilai ekspor furnitur Indonesia pada tahun 2023 hanya mencapai US$2,1 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 23% dibandingkan tahun 2022," ujarnya lagi.

Namun demikian Asmindo tetap optimistis dapat meraih target satu persen pangsa pasar furnitur dunia, yaitu sekitar US$7 miliar di masa yang akan datang. Tentu saja hal ini membutuhkan dukungan bahan baku yang memadai, teknologi canggih, dan akses pasar produk Indonesia yang lebih besar, khususnya di Amerika dan Eropa.

Seminar dihadiri oleh sekitar 100 orang peserta yang berasal dari kementerian terkait (Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), pelaku usaha furnitur dan kerajinan, serta mitra-mitra strategis Asmindo.

American Hardwood Export Council (AHEC) atau Dewan Ekspor Kayu Keras Amerika merupakan asosiasi perdagangan internasional bagi industri kayu keras terkemuka di Amerika Serikat, yang mewakili eksportir, perusahaan industri kayu keras, dan seluruh asosiasi perdagangan produk kayu keras Amerika.

American hardwood yang paling banyak dipesan di Indonesia adalah jenis oak, walnut atau hard maple. Berdasarkan data AHEC, Indonesia merupakan pasar terbesar kedua American hardwood di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa American hardwood cukup diminati oleh pelaku industri furnitur di Indonesia. (Ant)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat