visitaaponce.com

Pasar Material Tahan Api Nasional Didominasi Produk Impor

Pasar Material Tahan Api Nasional Didominasi Produk Impor
Pabrik pembuat material tahan api.(Dok.BAT)

PROSPEK pasar refraktori (material tahan api) nasional sangat menggiurkan dalam beberapa tahun ke depan. Prospek ini didorong meningkatnya permintaan produk ini dari berbagai sektor industri seperti industri smelter, industri besi dan baja, industry petrokimia, industri minyak dan gas, industri pembangkit, industry semen, industri kaca, industri pulp dan kertas, industri pembangkit listrik, industri makanan, dan lain-lain.

Berdasarkan penelitian dari 6wresearch.com, pasar material tahan api di Indonesia mencatat nilai pertumbuhan pengiriman sebesar 78,34% pada 2021 dibandingkan pada 2020. Adapun nilai impor produk refraktori  pada 2021 sebesar US$204,63 juta sedangkan pada 2017 sebesar US$151,06 juta.

Namun, pasar di Indonesia masih didominasi oleh produk impor. Direktur Utama PT Benteng Api Technic (BAT Refractories) Ridwan mengatakan pasar refraktori Indonesia saat ini masih di dominasi oleh produk-produk impor, terutama dari Tiongkok, Korea Selatan, Thailand, Australia, Jepang, dan lainnya.

Baca juga : Pintu Baja Fortress Raih Penghargaan Top Brand ke-4 Kalinya,

BAT Refractories adalah perusahaan lokal dan pionir di industri refraktori nasional. Ada dua lini produksi utamanya yakni Lini Produksi Fire Brick/Bata Tahan Api yang memproduksi berbagai jenis Fire Brick/Bata Tahan Api dengan kapasitas produksi sampai dengan 500 ton per bulan. Dan Lini Produksi Monolitic Refractory yang memproduksi berbagai jenis bahan tahan api seperti: semen castable dan gunning, plastic refractories, semen mortar tahan api dan lain – lainnya dengan kapasitas per bulan sampai dengan 800 ton.

Ridwan melanjutkan, bahwa potensi kebutuhan produk refraktori dan insulasi akan terus meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pembatasan ekspor bahan baku mineral yang memacu munculnya berbagai industri smelter, seperti nickel smelter, alumina smelter, cooper smelter dan industri penunjang lainnya.

Pembangunan proyek IKN juga akan meningkatkan kebutuhan besi dan baja di Indonesia yang sangat besar sehingga akan meningkatkan kebutuhan refraktori pada berbagai industri pengolahan besi dan baja.

Baca juga : Perluas Pembiayan ke Sektor Konstruksi, Modal Rakyat Gandeng Juragan Material

Pasar refraktori di Indonesia diperkirakan akan mencatat CAGR sebesar 4,3% selama periode ini (2020 ~ 2026). Peningkatan produksi besi dan baja ditambah dengan meningkatnya permintaan akan konservasi energi telah diidentifikasi sebagai salah satu pendorong utama meningkatnya pasar refraktori di Indonesia.

Melihat data-data itu, Ridwan menyatakan, permintaan produk refraktori dan insulasi di Indonesia ke depan akan semakin besar, sedangkan perusahaan lokal yang bergerak di bidang tersebut masih relatif sedikit. Salah satunya adalah BAT Refractories selaku perusahaan lokal dan pionir di industri refraktori yang telah siap dengan berbagai sumber daya yang telah dimiliki.

"Sejalan dengan itu, BAT Refractories akan terus mengembangkan berbagai fasilitas dan berbagai sumber daya perusahaan untuk terus meningkatkan kapasitas, kualitas dan daya saing produk dan jasanya sehingga bisa mengambil alih pasar refraktori nasional yang masih didominasi oleh produk impor, dan lebih luas lagi untuk merambah ke pasar internasional," kata Ridwan.

Baca juga : Penyelesaian ODOL Disebut Harus Libatkan Kementerian Ekonomi

Ridwan menambahkan, pertumbuhan akan kebutuhan produk dan jasa di bidang refraktori dan insulasi juga diperkirakan akan terus meningkat, mengikuti pertumbuhan berbagai macam industri di dalam negeri seperti industri smelter, industri semen, industri pembangkit listrik, industri besi dan baja, industri pupuk dan petro kimia, industri minyak dan gas, industri makanan dan minuman, dan lain – lain.

Hal tersebut dikarenakan produk refraktori adalah salah satu bagian vital dalam proses operasional sebuah industri yang dalam proses produksinya memerlukan panas dan energi.

"Ada nya kebijakan penerapan TKDN oleh pemerintah juga memberikan peluang yang semakin besar bagi produsen lokal Indonesia untuk smakin memberikan kontribusi nya dalam memenuhi kebutuhan refraktori dalam negeri, termasuk BAT Refractories," ungkap dia.

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat