Komodo Travel Mart Kembali Digelar Setelah Lima Tahun Absen
KOMODO Travel Mart, forum yang mempertemukan buyer dan seller di bidang pariwisata untuk destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo, akan digelar pada 6-9 Juni 2024 di Labuan Bajo setelah sebelumnya sempat terhenti sejak 2018.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya dalam The Weekly Brief With Sandi Uno yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (29/4) mengatakan kegiatan ini akan menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo, Flores, dan seluruh Nusa Tenggara Timur pada umumnya.
"Penyelenggaraan Komodo Travel Mart ke-5 ini akan sangat membantu dalam pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas, juga mengembangkan pariwisata Flores dan NTT secara keseluruhan," kata Nia Niscaya.
Baca juga : Jokowi Tegaskan Wisata Labuan Bajo Harus Sejahterahkan Rakyat NTT
Plt Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores Fransiskus Xaverius Teguh mengatakan kegiatan ini merupakan gagasan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo dan NTT secara keseluruhan.
Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa Labuan Bajo sangat layak untuk dikunjungi dan menjadi top of mind dari kegiatan wisata di Indonesia dan global.
"Kami berharap dengan potensi yang dimiliki seperti budaya, wild life, taman nasional, mendorong pergerakan wisatawan di Labuan Bajo Flores menjadi lebih luas,” kata Frans.
Baca juga : Penutupan Obyek Wisata di Labuan Bajo Diperpanjang
Komodo Travel Mart 2024 rencananya diikuti 150 buyer dari berbagai negara yang menjadi pasar wisatawan ke Labuan Bajo. Mulai dari Singapura, Kuala Lumpur, Malaysia, Australia, dan lainnya. Sementara untuk seller akan hadir 100 tour operator dari berbagai daerah di NTT. "Kurang lebih ada 100 seller yang hadir untuk mengikuti table top meeting dan forum bisnis, sekaligus kita juga mengendorse berbagai produk ekonomi kreatif," ujar Frans.
Ketua Panitia Komodo Travel Mart V Oyan Kristian mengatakan dalam satu dekade terakhir pertumbuhan sektor pariwisata di Labuan Bajo melampaui pertumbuhan ekonomi di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan.
Labuan Bajo juga jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Indonesia timur bagian selatan pada umumnya. "Pertumbuhan ekonomi ini dipicu adanya sektor pariwisata yang menjadi sumber daya alam baru yang berkelanjutan," kata Oyan.
Ia berharap kegiatan ini akan dapat memperluas pasar wisatawan yang datang ke Labuan Bajo. (H-2)
Terkini Lainnya
REI DKI Jakarta Berencana Fokus pada Pengembangan Hotel, Resort, dan Kawasan Hunian di Labuan Bajo
Kapal Wisata Labuan Bajo Terbakar, Satu Alami Luka Bakar Serius
Golo Mori Jazz 2024 Bakal Digelar 16 November, Hadirkan Andien, Tohpati, Hingga Sheila Majid
REI Bangun Fasilitas Air Bersih dan Masjid di Golo Mori
Gandeng Kemenparekraf, REI Sediakan Aset untuk Dukung Pelaku Ekonomi Kreatif
Jawab Perkembangan Tren Global dengan Kesiapan Tenaga Pariwisata Nasional
Masa Depan Pariwisata Jawa Barat masih sangat Cerah
BOB Dorong Dewa Ruci Jadi Destinasi Unggulan Persinggahan YIA
Kemenparekraf Bantah Bali Alami Overtourism
Ini Rekomendasi Tempat Wisata di Singapura yang Sering Dikunjungi Wisatawan Indonesia
Konflik Militer-Etnik Karen di Myanmar dan Ancaman Instabilitas Regional
Pelajaran Berharga dari Kebangkitan Timnas Indonesia
Pendidikan di Persimpangan
Inflasi, Suku Bunga Acuan, dan Pertumbuhan Ekonomi
Kartini dan Emansipasi bagi PRT
Menakar Kebutuhan Pendanaan untuk Pilpres 2024 Putaran Kedua
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap