Koordinator Pendamping PKH Apresiasi Penyaluran Bansos
Koordinator Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Denpasar, Bali, Asa Ismansyah, mengapresiasi penyaluran bantuan sosial (bansos) yang kini lebih lancar dan tepat waktu. Ia mengatakan ada tiga mekanisme yang membuat penyaluran bansos menjadi efektif yaitu pembagian langsung di kantor pos, penyaluran melalui komunitas, dan pengantaran langsung ke rumah keluarga penerima manfaat (KPM) bagi yang sedang sakit, lansia, atau disabilitas.
"Metode yang diterapkan Pos Indonesia sangat baik. Penyaluran di komunitas itu membantu KPM yang rumahnya jauh. Layanan pos luar biasa sigap, termasuk layanan door to door. Kalau ada KPM yang tidak bisa datang ke kantor pos, bantuan diantarkan ke rumah KPM," ujar Asa melalui keterangan tertulis, Kamis (16/5).
Salah satu kendala yang masih ditemui saat ini, menurutnya, adalah masih adanya KPM yang ternyata sudah pindah rumah namun tidak melapor. Situasi itu tentu menyulitkan saat menyalurkan bansos. Namun, dengan koordinasi yang baik, masalah itu bisa ditangani.
Baca juga : Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH kepada 2.500 Keluarga di Semarang
Sementara itu, Executive General Manager Kantor Pos KCU Denpasar Arya Febrianto mengungkapkan pihaknya mendapat tugas untuk menyalurkan bansos sembako dan PKH tahap dua kepada 44.476 KPM.
"Saat ini sudah terealisasi 93% dan masih terus berprogres. Kami akan berkoordinasi dengan pendamping PKH agar bisa selesai tepat waktu," ucap Arya.
Pos Indonesia memastikan penyaluran bansos selalu tepat waktu, tepat jumlah, dan akuntabel. Untuk mencapai target tersebut Pos Indonesia menjalankan sejumlah strategi, yakni berkoordinasi dengan pendamping PKH, menjalankan penyaluran dengan tiga metode, menggunakan aplikasi PGC, dan menerapkan geo tagging.
Baca juga : Penyaluran Bansos Diapresiasi karena Dinilai Tepat Sasaran
Ia pun mengakui koordinasi dengan pendamping PKH sangat penting karena para pendamping lebih mengenal KPM dan juga lapangan.
Guna melengkapi pelaporan penyaluran bansos, Pos Indonesia juga menambahkan geo tagging lokasi rumah KPM dan foto KPM. Komponen tersebut membuat penyaluran bansos lebih dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel).
"Pelaksanaan geo tagging ini kita memerlukan foto rumah KPM dan tagging lokasi rumah. Geo tagging dilakukan bersamaan dengan penyaluran atau setelah penyaluran. Kalau pengantaran door to door, kami sekalian melakukan geo tagging," tandasnya. (RO/Z-11)
Terkini Lainnya
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
KJP Tahap Satu Gelombang Kedua Rampung Verifikasi, Cair Sore Ini
Sekda DKI: Butuh Rp600 Triliun Untuk Jakarta Menjadi Kota Global
Pelebaran Defisit Imbas Gencarnya Belanja sejak Awal Tahun
Pemain Judi Online Didominasi Masyarakat Miskin, Diduga Penerima Bansos
Penanganan Kemiskinan di Daerah Perbatasan Cegah Kehancuran Bangsa
Penyaluran Bansos Diapresiasi karena Dinilai Tepat Sasaran
Program Keluarga Harapan Kabupaten Klaten Menyasar 57.708 KPM
Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH kepada 2.500 Keluarga di Semarang
Bansos Langsung Diantar ke Rumah, KPM Banyuwangi Sebut Pos Indonesia Memudahkan
Meski Terkendala Cuaca, Penyaluran Bansos PKH dan Sembako Triwulan IV di Manado Lancar
Mendampingi Generasi Stroberi
Berpendidikan secara Utuh
Perlukah Moderasi Beragama Dikembangkan sebagai Budaya Keilmuan?
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap