visitaaponce.com

Efisensi Naik, Rerata Intensitas Energi Indonesia Capai 3

Efisensi Naik, Rerata Intensitas Energi Indonesia Capai 3%
Ilustrasi.(Freepik)

KEMAJUAN peningkatan efisiensi energi di Indonesia cukup baik dengan rata-rata perkembangan intensitas energi sebesar 3% dalam 10 tahun terakhir. 

"Kemajuan perkembangan Indonesia dalam peningkatan efisiensi energi cukup baik dibandingkan negara-negara lain G20 dengan rata-rata perkembangan intensitas energi 3% dalam satu dekade terakhir," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana di depan delegasi yang tergabung dalam Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) dalam High-Level Closed-Door Ministerial Discussion, di Nairobi, Kenya, Rabu (22/5).

Dadan menegaskan Indonesia terus meningkatkan aksi kebijakan efisiensi energi antara lain dengan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi yang menjadi panduan implementasi langkah-langkah efisiensi energi di sektor-sektor industri, bangunan gedung, dan transportasi. Aksi lain, pemerintah memperluas implementasi sistem pengelolaan energi di sektor industri dengan mencakup 450 pelaku industri intensif-energi.

Baca juga : Kementerian ESDM dan MEBI Dorong Pengembangan Energi Biomassa

"Diestimasikan sekitar 5,28 juta ton ekuivalen minyak (tonnes of oil equivalent/TOE) pada 2030 ada penghematan energi di sektor industri," kata Sekjen ESDM dalam keterangan resmi, Kamis (23/5).

Dalam hal kebijakan energi efisiensi di sektor bangunan, pemerintah memperkuat implementasi regulasi bangunan gedung dan penerapan bangunan hijau dan cerdas. Lebih dari 700 bangunan gedung akan menerapkan sistem pengelolaan energi pada tahun depan. Diperkirakan 66 ribu TOE penghematan energi dari gedung-gedung pada 2030.

Dalam peningkatan efisiensi energi di sektor transportasi, pemerintah juga mendorong pemakaian kendaraan listrik serta pengaturan standar-standar ekonomi bahan bakar. "Pada 2030, pemerintah menargetkan pemakaian 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua," urai Dadan.

Baca juga : Kementerian ESDM Tugaskan PLN Mitigasi Pasokan Listrik di Sulawesi Selatan

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Haris menyampaikan sepanjang 2023, total 331 perusahaan telah melaporkan penghematan listrik. 

Dari total pemakaian listrik yang mencapai 955.932 gigawatt per hour (GWh), ratusan perusahaan yang bergerak di bidang industri, energi, dan pertambangan berhasil menghemat listrik hingga 16.529 GWh di 2023.

"Penghematan listrik dari 331 perusahaan berhasil mengurangi 8,4 juta ton emisi karbondioksida ekuivalen (tCO2eq)," ujar Haris dalam acara Sustainability Recognition Forum yang digelar Endress+Hauser Indonesia di Jakarta, Rabu (15/5).

Haris menjelaskan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi, mewajibkan kepada pengguna energi dengan kriteria tertentu melakukan manajemen energi dan melaporkan pelaksanaan manajemen tersebut kepada Kementerian ESDM. "Jadi, ada kewajiban mereka melakukan efisiensi energi," tegasnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat