Tinjau Industri Sagu-Singkong, Rachmat Gobel Cari Pengganti Beras
![Tinjau Industri Sagu-Singkong, Rachmat Gobel Cari Pengganti Beras](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/a13f27001f678ee81144534489433eb7.jpg)
WAKIL Ketua DPR RI dari Partai NasDem, Rachmat Gobel, meninjau langsung industri pengolahan sagu dan singkong berkapasitas produksi 50 ton sehari di PT Bangka Asindo Agri (BAA), Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Ia mengatakan sedang melihat dan mempelajari selain beras, produk yang bisa mengatasi krisis pangan yang harus diantisipasi.
Apalagi, menurutnya, beras banyak sudah impor. Ia berharap ada alternatif lain yang bisa didorong untuk mengurangi impor beras tersebut.
Karena itu, ia datang ke Bangka ingin melihat langsung ekosistem yang dibangun untuk menjadikan industri ini terintegrasi dengan baik. Bahkan energi yang diperoleh pun bisa dari limbah yang dihasilkan. "Luar biasa PT ini semua terintegrasi, termasuk limbahnya dijadikan energi," kata Rachmat Gobel Kamis (22/5).
Baca juga : Produk Sagu dan Singkong Bangka Diekspor ke Tiongkok dan Jepang
Untuk itu, dirinya sangat mendorong produk pertanian seperti singkong dan sagu agar dapat mengatasi krisis pangan di tanah air. Ia tidak bisa memastikan persentase kebutuhan pangan sagu dan singkong untuk bisa mengurangi impor beras. Hal itu harus dihitung dan dipelajari dulu.
Ia mengaku kagum saat melihat industri pengolahan sagu dan singkong PT BAA di Bangka, terlebih mesin mesinya canggih. Ini, menurutnya, harus dapat ditiru daerah-daerah lain.
"Luar biasa besarnya. Produknya sudah menyebar ke berbagai pasaran. Pemda harus terlibat membantu PT ini," ungkap dia.
Pemilik PT BAA Abun mengaku tak menyangka wakil Ketua DPR berkunjung ke tempat industri pengelolaan singkong dan sagu tersebut. "Kami berterima kasih atas kunjungannya. Kami harap dapat memberikan dampak positif terhadap industri pengolahan singkong dan sagu," kata Abun.
Abun mengaku industri pengolahan ini dalam sehari bisa mengolah singkong dan sagu hingga 40 sampai 50 ton. "Produksi kita sudah dipasarkan seluruh Pulau Bangka dan Jawa serta beberapa ada diekspor ke luar negeri," terangnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
API Jateng Beri Sinyal Kebangkrutan Industri Tekstil dan PHK Massal
Komitmen Terpercaya agar Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan
Dorong Pertumbuhan Industri Manufaktur Bernilai Tambah Tinggi
Penyanyi Cilik Etenia Rilis Single Kedua Semua Rasa
Kemenperin Dalami PHK Massal di Sritex
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Tanggapi PHK di Sritex
Gobel: Badai PHK Akibat Hati tak Hadir
Gobel Ajak Rumania Bikin Joint Commission
Gobel: DPR RI Minta Pembangunan Daerah Perbatasan Jangan Kendor
Lepas Ekspor Jagung Gorontalo ke Filipina, Mentan Harapkan Petani Sejahtera
Pengangguran Gen Z Tinggi, Pemerintah Diminta Prioritaskan Sektor Padat Karya
Gobel Kunjungi Pabrik Tepung Singkong di Bangka
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap