visitaaponce.com

Tinjau Industri Sagu-Singkong, Rachmat Gobel Cari Pengganti Beras

Tinjau Industri Sagu-Singkong, Rachmat Gobel Cari Pengganti Beras
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel Kunjungi PT BAA di Bangka.(MI/Rendy Ferdiansyah)

WAKIL Ketua DPR RI dari Partai NasDem, Rachmat Gobel, meninjau langsung industri pengolahan sagu dan singkong berkapasitas produksi 50 ton sehari di PT Bangka Asindo Agri (BAA), Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Ia mengatakan sedang melihat dan mempelajari selain beras, produk yang bisa mengatasi krisis pangan yang harus diantisipasi.

Apalagi, menurutnya, beras banyak sudah impor. Ia berharap ada alternatif lain yang bisa didorong untuk mengurangi impor beras tersebut.

Karena itu, ia datang ke Bangka ingin melihat langsung ekosistem yang dibangun untuk menjadikan industri ini terintegrasi dengan baik. Bahkan energi yang diperoleh pun bisa dari limbah yang dihasilkan. "Luar biasa PT ini semua terintegrasi, termasuk limbahnya dijadikan energi," kata Rachmat Gobel Kamis (22/5).

Baca juga : Produk Sagu dan Singkong Bangka Diekspor ke Tiongkok dan Jepang

Untuk itu, dirinya sangat mendorong produk pertanian seperti singkong dan sagu agar dapat mengatasi krisis pangan di tanah air. Ia tidak bisa memastikan persentase kebutuhan pangan sagu dan singkong untuk bisa mengurangi impor beras. Hal itu harus dihitung dan dipelajari dulu.

Ia mengaku kagum saat melihat industri pengolahan sagu dan singkong PT BAA di Bangka, terlebih mesin mesinya canggih. Ini, menurutnya, harus dapat ditiru daerah-daerah lain.

"Luar biasa besarnya. Produknya sudah menyebar ke berbagai pasaran. Pemda harus terlibat membantu PT ini," ungkap dia.

Pemilik PT BAA Abun mengaku tak menyangka wakil Ketua DPR berkunjung ke tempat industri pengelolaan singkong dan sagu tersebut. "Kami berterima kasih atas kunjungannya. Kami harap dapat memberikan dampak positif terhadap industri pengolahan singkong dan sagu," kata Abun.

Abun mengaku industri pengolahan ini dalam sehari bisa mengolah singkong dan sagu hingga 40 sampai 50 ton. "Produksi kita sudah dipasarkan seluruh Pulau Bangka dan Jawa serta beberapa ada diekspor ke luar negeri," terangnya. (Z-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat