visitaaponce.com

Lewat Losmen Bu Broto, Industri Perfilman Indonesia segera Bangkit

Lewat Losmen Bu Broto, Industri Perfilman Indonesia segera Bangkit
Para pemain dalam film Losmen Bu Broto.(Dok.Paragon Pictures)

INDUSTRI film Indonesia sedang memulai babak baru setelah kondisi mati suri terkena dampak pandemi covid-19. Babak ini ditandai dengan munculnya Losmen Bu Broto, sebuah prekuel dari serial legendaris yang pernah tayang di TVRI era 1980-an. Film ini berkisah tentang keseharian keluarga Broto yang mengelola losmen bersama tiga anaknya.

Film Losmen Bu Broto disutradarai Ifa Isfansyah dan Eddie Cahyono, dan digarap oleh Paragon Pictures dengan berkolaborasi bersama Ideosource Entertainment, IDEOWORKS.id, dan Fourcolours Films. Film Losmen Bu Broto yang mengedepankan nilai budaya dan keluarga Indonesia menarik perhatian IDEOWORKS.id untuk terlibat di dalamnya. Menurut Arianto Bigman selaku Managing Director IDEOWORKS.id, film Losmen Bu Broto memiliki intellectual property yang sarat dengan nilai budaya dan keluarga, dan berharap bahwa melalui IDEOWORKS.id sebagai salah satu digital agency Jakarta dapat menjangkau audiens segala usia secara lebih luas.

Baca juga: Syuting Film Roh Mati Paksa, Gabriella Larasati Diganggu Makhluk ...

Film Losmen Bu Broto yang diproduksi Paragon Pictures dan bekerja sama dengan Ideosource Entertainment, IDEOWORKS.id sebagai digital agency pertama yang berkolaborasi dalam industri film, dan Fourcolours Film ini akan tayang serentak di seluruh bioskop di Indonesia pada 18 November. Film ini juga menghadirkan kolaborasi antara Maudy Ayunda dan Danilla Riyadi sebagai salah satu pengisi suara untuk original soundtrack film berlatar belakang kehidupan keluarga Jawa di tanah Yogyakarta ini. Namun, alih-alih mengambil background Yogyakarta era 1980-an, film Losmen Bu Broto ini mengambil setting usaha losmen dengan nilai milenial, dengan latar waktu 2021.

TIdak jauh dari serialnya, film Losmen Bu Broto menceritakan drama keluarga yang berpusat pada keseharian keluarga Broto yang diperankan oleh Maudy Koesnaedy sebagai Bu Broto, dan Mathias Muchus sebagai Pak Broto. Pengelolaan losmen tersebut juga dibantu oleh ketiga anaknya. Putri Marino, berperan sebagai Mbak Pur sang putri sulung, bertanggung jawab di dapur. Maudy Ayunda yang berperan sebagai putri kedua, Jeng Sri, memiliki suara yang merdu dan hobi bernyanyi. Sementara Tarjo, anak bungsu keluarga Broto yang diperankan oleh Baskara Mahendra, masih berkuliah dan ikut mengurus losmen keluarganya.

Konflik dalam Losmen Bu Broto dimulai saat karakter Jeng Sri (Maudy Ayunda) didekati oleh Jarot, seorang seniman lepas yang diperankan oleh Marthino Lio. Mulai dari sini lah penonton dapat melihat dinamika dari keluarga Broto dan bagaimana sebuah keluarga yang kental berbudaya Jawa menangani sebuah permasalahan yang dapat memecah sebuah keluarga.

Ifa Isfansyah mengatakan bahwa jalan cerita film ini dijamin dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Cerita film Losmen Bu Broto, walaupun berlatar tempat di Yogyakarta, tidak benar-benar Yogya karena ingin dapat dinikmati secara umum. Cerita ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dan diserap oleh masyarakat Indonesia.Tonton full video di YouTube Channel IDEOWORKS. Mereka mengaku bangga dapat menjadi digital agency partner yang berkolaborasi untuk kesuksesan film ini. IDEOWORKS.id adalah digital agency pertama di Indonesia yang mendukung dan berkolaborasi dengan industri film nasional, dan kami akan terus mendukung agar industri film Indonesia bangkit kembali pasca pandemi covid-19. (RO/A-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat