visitaaponce.com

Tampil di SNL, Pete Davidson Suarakan Kegundahannya Soal Perang Palestina-Israel

Tampil di SNL, Pete Davidson Suarakan Kegundahannya Soal Perang Palestina-Israel
Komedian Pete Davidson mengungkapkan anak-anak menjadi korban perang yang paling menderita.(AFP)

DEBUTNYA sebagai pembawa acara Saturday Night Live (SNL), komedian yang juga aktor Pete Davidson menyuarakan kegundahannya terhadap perang yang berlangsung antara Palestina dan Israel. Davidson mengaku kondisi itu membuat dirinya teringat akan masa kecilnya.

"Minggu ini kami pertama kali melihat gambar dan gambar yang mengerikan. Dan saya tahu apa yang Anda pikirkan, Siapa yang lebih baik mengomentarinya selain Pete Davidson?” ucap Davidson dalam pembukaan acara SNL dikutip dari People, Sabtu (14/10) waktu Amerika Serikat.

"Dalam banyak hal, saya adalah orang yang baik untuk membicarakan hal ini karena ketika saya berusia 7 tahun, ayah saya terbunuh dalam serangan teroris. Jadi saya tahu seperti apa rasanya,” imbuhnya.

Baca juga: Gigi Hadid Kutuk Perang Hamas vs Israel

Pria berusia 29 tahun itu menyebut tidak ada yang lebih menderita dari korban perang, selain anak-anak. Tidak hanya menjadi korban secara fisik namun anak-anak kerap kali mengalami guncangan psikis akibat kejadian itu.

"Saya melihat begitu banyak gambaran mengerikan tentang penderitaan anak-anak minggu ini, anak-anak Israel dan anak-anak Palestina. Dan itu membawa saya kembali ke tempat yang sangat mengerikan dan tidak ada seorang pun di dunia ini yang pantas menderita seperti itu, terutama anak-anak.” ujarnya.

Baca juga: Tiongkok: Palestina Berhak Menjadi Negara Merdeka

Diceritakannya, Davidson kecil membutuhkan waktu cukup lama untuk bebas dari bayang-bayang serangan terorisme yang membunuh ayahnya. Dia mengungkapkan baru dapat tertawa lepas saat usianya 8 tahun atau sekitar satu tahun sejak ayahnya terbunuh.

"Setelah ayah saya meninggal, ibu saya mencoba segala cara untuk menghibur saya. Saya ingat suatu hari ketika saya berumur delapan tahun, dia memberi saya apa yang dia pikir adalah film Disney. Tapi sebenarnya itu adalah stand-up spesial Eddie Murphy, Delirious," tutur Davidson.

"Kami memainkannya di dalam mobil dalam perjalanan pulang dan ketika dia mendengar hal-hal yang dikatakan Eddie Murphy, dia mencoba untuk mengulanginya kepadaku, Tapi kemudian dia menyadari sesuatu untuk pertama kalinya setelah sekian lama, saya tertawa lagi," terangnya.

Dalam penutupnya, Davidson menyatakan bahwa dia menyertai seluruh korban tragedi perang Palestina dan Israel. Dengan kompetensinya sebagai seorang komedian, dia pun berharap penapilannya di SNL malam itu dapat menjadi pelipur lara bagi para korban.

"Hati saya bersama semua orang yang hidupnya hancur minggu ini. Namun malam ini, saya akan melakukan apa yang selalu saya lakukan saat menghadapi tragedi, dan itu adalah mencoba melucu. Ingat, saya bilang, coba saja,” tutupnya.

Menyusul serangkaian serangan mendadak pada beberapa hari lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan bahwa Israel “mengepung Gaza secara total” dalam sebuah pernyataan video yang dibagikan di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), dan menyebutnya sebagai bentuk “blokade total.”

Sekitar 1,7 juta dari 2,1 juta penduduk Gaza adalah warga Palestina, menurut The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA). Lebih dari 123.000 pengungsi Palestina di Gaza telah pergi sejak pertempuran meningkat. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat