Kominfo Sebut Bandar Judi Online Sasar Anak Lewat Game
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan anak-anak kerap jadi target para bandar judi online untuk melancarkan aksinya. Judi online disebut menyasar anak-anak dari game online.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, mengatakan ada dua kategori besar dalam perjudian daring yang melibatkan anak-anak. Pertama, orang tua yang gemar berjudi secara daring yang dikategorikan sebagai korban anak dan anak yang bermain judi online secara langsung.
"Uniknya anak-anak yang bermain judi online ini melalui game. Jadi game itu ternyata mengandung judi, misalnya kalau yang mensyaratkan top up. Itu harus kita pastikan adalah judi online yang umumnya menyasar anak-anak," kata Usman salam Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 3 Juli 2024.
Baca juga : Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
Usman mengatakan terkait dengan game ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi telah mengeluarkan peraturan Menteri Kominfo yang mewajibkan penerbit atau produsen game online melakukan klasifikasi game. Setiap game itu ada klasifikasi usia seperti 3 tahun ke atas, 6 tahun ke atas, 13 tahun ke atas, 15 tahun ke atas dan 18 tahun ke atas.
"Kita tentu mengacu pada hukum kita yang melarang judi untuk apa pun, usia berapa pun dimana pun. Karena itu di dalam klasifikasi yang game, peraturan Menteri Kominfo Nomor 2 Tahun 2024 itu tidak diperbolehkan memasukan judi di dalam game online untuk judi klasifikasi usia berapa pun," ungkap Usman.
Menurut Usman, aturan itu sama seperti pornografi. Yakni tidak diizinkan atau dilarang masuk ke dalam game untuk kategori atau klasifikasi usia berapa pun.
Baca juga : Pencegahan Judi Online terhadap Anak Harus Segera Dilakukan
"Karena negara kita juga melarang pornografi dalam berbagai bentuk dan untuk segala usia di semua tempat di seluruh wilayah Indonesia. Jadi ini Kita mengacu pada hukum itu," ucap Wakil Ketua Satgas bidang Pencegahan Satgas Pemberantasan Perjudian Daring itu.
Untuk diketahui, jumlah korban judi online di Indonesia yang telah dipetakan pemerintah mencapai 2,37 juta penduduk. Dari jumlah tersebut, 2 persen di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 10 tahun.
"Ada 2 persen dari pemain. Total 80.000 (usia di bawah 10 tahun) yang terdeteksi,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juni 2024.
Kemudian, untuk usia 10-20 tahun ada 11 persen atau lebih kurang 440.000 penduduk. Lalu, ada sekitar 520.000 penduduk berusia 21-30 tahun atau sekitar 13 persen yang juga menjadi korban.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Duel MOBA: Honor of Kings Vs Mobile Legends, Apa Bedanya?
Baru Diluncurkan, Honor of Kings Langsung Populer di Banyak Negara
Orangtua Harus Awasi Anak saat Bermain Game Online
All Time Low Gelar Konser di Jakarta pada 30 April
Nama FF Seram Jarang yang Pakai
Satgas Awasi Peredaran Top Up Judol Berkedok Game Online di Minimarket
Satgas Bakal Tutup Layanan Top Up Game Terafiliasi Judi Online
Populer di Kalangan Gamers, MPL Mobile Legend Digandeng Campina
Pendidikan Vokasi Siapkan Talenta yang Terintegrasi dengan Kebutuhan Industri Kreatif Gim
Game Master Dragon Nest Berikan Hadiah untuk Pemain Baru dan Lama
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap