visitaaponce.com

Bermain di Film Yohanna, Laura Basuki Belajar dari Anak Sumba

Bermain di Film Yohanna, Laura Basuki Belajar dari Anak Sumba
Poster film yang dibintangi Laura Basuki, Yohanna.(Dok. Instagram Laura Basuki/Pilgrim Film)

AKTRIS Laura Basuki, 36, menjadi pemeran utama dalam film Yohanna karya Razka Robby Ertanto, yang masuk kompetisi di Festival Film Internasional Rotterdam. Film ini mengisahkan Yohanna, seorang biarawati muda yang, setelah mengalami dunia buruh anak di pulau timur Sumba, salah satu tempat paling miskin di Indonesia, mendapatkan kembali tujuannya dalam hidup.

Laura Basuki, yang sebelumnya memenangkan Silver Bear di Berlinale 2022, bersiap untuk peran Yohanna dengan mendalami skrip bersama Ertanto. Ia pun berinteraksi dengan anak-anak Sumba, dan berdialog dengan biarawati. Ia juga belajar bermain gitar, mengemudikan truk pickup, dan naik kuda liar.

Baca juga: Laura Basuki Bersimpati dengan Karakter Renata di Film Sehidup Semati

“Membawakan peran Yohanna sangat mendebarkan. Dia benar-benar salah satu karakter yang paling unik yang pernah saya mainkan. Saya sebenarnya belajar banyak dari anak-anak di Sumba, mereka memiliki hati yang indah dan tulus. Jadi, aspek paling menantang adalah meninggalkan mereka setelah pengambilan gambar. Saya meninggalkan sebagian hati saya di Sumba," kata Basuki kepada Variety, Rabu, (24/1).

Baca juga: Laura Basuki, Belajar Arti Hidup dari Seni Peran

Ertanto, yang sebelumnya menyutradarai Cross the Line (2022) tentang pekerja migran dan Ave Maryam (2018) yang mengkaji aspek iman Kristen, mendapat inspirasi untuk Yohanna setelah kunjungan ke Sumba. Ia tergerak melihat buruh anak delapan tahun yang tampak seperti lansia yang lelah, dan ia bertekad menceritakan kisah mereka serta menyuarakan pembebasan mereka.

"Child labor di Indonesia adalah topik yang sangat penting yang perlu kita tingkatkan kesadarannya, baik di negara saya maupun di luar negeri," kata Ertanto kepada Variety.

Ia menekankan perlunya menghentikan praktik buruh anak, bahkan jika itu tradisional di beberapa daerah. Film ini menjadi panggilan untuk membiarkan anak-anak tumbuh dan berkembang secara alami tanpa trauma.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat