Ario Bayu Kecintaan pada Seni Peran Terinspirasi dari Sekolah di Selandia Baru
![Ario Bayu: Kecintaan pada Seni Peran Terinspirasi dari Sekolah di Selandia Baru](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/aa5dbbd01d2d5db0de2b86d6f0ed97e0.jpeg)
AKTOR Ario Bayu mengaku kecintaannya akan seni peran muncul saat dirinya bersekolah di Selandia Baru. Pria berusia 39 tahun itu bercerita pada 1994 keluarganya pindah ke Negeri Kiwi, kala itu ia masih berusia 9 tahun.
“Awalnya (alasan pindah ke Selandia Baru) dorongan dari Ibu hanya ingin anak-anaknya bisa belajar bahasa Inggris. Total saya tinggal di sana hampir 11 tahun. Cinta terhadap teater itu timbul di sekolah (di Selandia Baru),” ungkap Ario dalam siniar di Youtube Hilmar Farid yang diunggah, Minggu (9/6).
Pemeran Presiden RI pertama Soekarno dalam film Soekarno (2013) ini mengaku kesulitan memahami dan menyerap pelajaran wajib seperti matematika dan sains.
Baca juga : Ario Bayu Mengaku Kembali Bersemangat Main Film Usai Bintangi Samsara
Ario menunjukan ketertarikan saat berbicara seni. Hal itu diliat oleh guru bahasa Inggrisnya yang bernama Ms. Brown.
“Dia bilang, ‘Bayu, kamu gak usah sedih, kayaknya kamu mungkin memang tidak bagus atau belum punya kompetensi cukup untuk mengerti pelajaran lain. Tapi kayaknya kamu (berbakat) di seni’,” tutur Bayu.
Pada usia 15 sampai 17 siswa di Selandia Baru boleh memilih dua subjek di samping mata pelajaran wajib, Ario memutuskan mengambil seni.
Baca juga : Dunia Seni Peran Berduka, Aktor Donny Kesuma Meninggal Dunia
Ia mengaku pernah mengikuti kelas karya mebel dan logam, fotografi, hingga akhirnya jatuh cinta pada kelas drama. Di Selandia Baru, Ario sempat mengikuti Sheilah Winn Shakespeare Festival yang membawanya mendapatkan beasiswa untuk belajar teater di Inggris.
“Dari 5.700 peserta saya masuk ke 20 besar yang mendapatkan beasiswa ke Inggris untuk belajar teater lebih dalam lagi,” jelasnya.
Ario menyebut saat itu ia bersekolah di sekolah publik atau negeri. Untuk itu ia mengakui kualitas sistem pendidikan di Selandia Baru yang telah membukakan jalan baginya menjadi seperti sekarang.
Baca juga : Lewat Drama Musikal, Sekolah Lentera Indonesia Bentuk Karakter dan Potensi Siswa
“Sistem pendidikan di Selandia Baru membantu saya mendapatkan daya dan definisi. Saya sampai sekarang secara retrospektif masih bercermin, wow, sistem pendidikan Selandia Baru sangat membantu saya menjadi seperti sekarang,” ungkapnya.
Ia bersyukur atas sistem pendidikan di Selandia Baru yang memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengeksplorasi berbagai pelajaran.
“Saya buruk dalam berbagai pelajaran. Sampai saya berpikir kenapa teman-teman saya yang lain pintar-pintar, kok (memahami) matematika cepat banget. Saya kalau di dalam kelas selalu menerawang ke tempat yang lain, mikirin musik, ngeband, tiba-tiba pelajaran sudah selesai. Tapi kalau bicara teater, dari detik pertama saya tercengkeram,” ujarnya.
“Sikap itu yang ternyata saya rasa telah didesain oleh pemerintah di Selandia Baru bahwa anak-anak itu memang ternyata berbeda, entah itu kapasitas kognitifnya. Jadi saya salah salah satu korban dari (sistem pendidikan) itu. Saya korban dari sekolah itu jadi akhirnya saya jadi aktor,” pungkasnya. (Z-3)
Terkini Lainnya
Menggapai Mimpi di Dunia Seni Peran, 6 Kampus Terbaik Ini Harus Kamu Tuju
Citra Kirana dan Rezky Aditya Siap Main Film Bareng
Dunia Seni Peran Berduka, Aktor Donny Kesuma Meninggal Dunia
Lewat Drama Musikal, Sekolah Lentera Indonesia Bentuk Karakter dan Potensi Siswa
Srikandi Ganjar Jabodetabek Gelar Pemantasan Teater Anak
Timnas Voli Pantai Indonesia Melaju ke Semifinal AVC Beach Volleyball Continental Cup
Chumbawamba Tolak Penggunaan Lagu oleh Politisi Selandia Baru
TIm U-17 Korsel dan Meksiko Masih Berharap Lolos
Di tengah Duka Penembakan, Selandia Baru Cetak Sejarah di Piala Dunia Wanita 2023
Binus School Serpong Memenangi KIWI Challenge 2022
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap