Kelola Taman Bacaan Masyarakat dari Gaji Pensiunan
![Kelola Taman Bacaan Masyarakat dari Gaji Pensiunan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2019/07/babc8c97bac78a1d436e83b30685696b.jpg)
TAMAN Bacaan Masyarakat (TBM) Baitul Ilmi didirikan tujuh tahun lalu atas inisiatif Drs Haji Rachmat, 62, di Jalan Sumur Batu Nomor 4 RT 001/002 Kecamatan Sumur Batu, Jakarta Pusat.
Rachmat yang mengelola TBM mengutarakan bahwa minat baca masyarakat, khususnya anak-anak di kawasan tempat tinggalnya masih rendah. Mereka lebih suka bermain gawai jika dibandingkan dengan membaca buku.
"Saya suka baca dan koleksi buku. Saya ingin mendirikan taman bacaan masyarakat di sini agar anak-anak tertarik membaca buku. Di usia tua ini sudah pensiun, saya harap masih berguna untuk orang banyak," ujar pensiunan guru di SMK N 1 Budi Utomo itu.
Ketika TBM baru beroperasi, Rachmat menyisihkan gaji yang ia terima untuk membeli buku-buku TBM dan perabotan yang diperlukan seperti rak buku.
Setelah pensiun pada 2014, ia masih menyisihkan uang pensiunnya untuk membeli sebagian besar buku. Sebagian lagi buku yang didapat berupa pinjaman Suku Dinas Perpustakaan dan Arsip.
"Saat ini sebanyak 2.300 buku saya beli sendiri, selebihnya pinjaman dari Suku Dinas Perpustakaan dan Arsip yang setiap bulan diganti dengan yang baru," ungkapnya.
TBM mulanya menumpang di rumah Rachmat yang kemudian direnovasi untuk tempat TBM. TBM juga dimanfaatkan untuk kegiatan sosial karena ada ruang untuk Taman Pembelajaran Alquran dan untuk majelis taklim. Guru mengaji di TPA juga digaji Rachmat.
Koleksi buku TBM dapat dipinjam selama tujuh hari. Namun, biasanya anak-anak lebih suka membaca di tempat sepulang sekolah atau menunggu TPA dimulai.
TBM Baitul Ilmi ini menorehkan prestasi antara lain juara satu lomba pameran TBM tingkat Jakarta Pusat dan runner up lomba TBM tingkat provinsi pada Desember 2014 yang diselenggarakan BPAD DKI Jakarta.
Rachmat menurutkan, TBM menggelar berbagai kegiatan secara rutin, seperti lomba mewarnai, cerdas cermat, dan mendatangkan pendongeng dari luar TBM.
"Saya hadirkan pendongeng agar anak-anak lebih suka datang ke TBM dan meningkatkan minat baca mereka. Pendongeng juga dibayar dari gaji pensiun saya. Semoga TBM bisa menyalurkan banyak ilmu untuk masyarakat, khususnya anak-anak," imbuhnya. (*/H-3)
Terkini Lainnya
Reza Rahadian Klaim Heartbreak Motel Karya Adaptasi Buku Ika Natassa Terbaik
Pimpinan Fatijja Luncurkan Buku Terbaru Tingkatkan Pemahaman Agama Generasi Muda
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Gibran Rakabuming Raka Minta Maaf Bagikan Buku Tulis Bergambarkan Jan Ethes
Politikus PKS Kritisi Sumber Pembiayaan Buku Bergambar Jan Ethes
Perpusnas Ajukan Penambahan Anggaran 2025 Senilai Rp375 Miliar
Inovatif dan Kreatif, Kapasitas Pustakawan dalam Pelayanan Perpustakaan
Komisi X Setujui Usulan Anggaran Perpusnas 2025
Dorong Literasi Masyarakat dengan Salurkan Perpustakaan Keliling
Mengejutkan! Buku Ini Dikembalikan ke Perpustakaan Setelah Lebih dari 80 Tahun
Keraton Yogyakarta Lestarikan Objek Literasi Budaya
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap