Efek Radiasi, dari Mandul sampai Kanker
![Efek Radiasi, dari Mandul sampai Kanker](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/03/295dd8e2700a37d8f528f23c08b83f80.jpg)
PADA 21 Februari 2020, dua dari sembilan warga Perumahan Batan Indah, Kota Tangerang Selatan, Banten, dinyatakan positif terpapar zat radioaktif sesium (Cs-137) dengan dosis sebesar 0,05 dan 0,12 milisievert/tahun. Namun, nilai tersebut masih di bawah batas tole-ransi, yaitu sebesar 1 milisievert/tahun.
Pemerintah melakukan dekontaminasi di area tersebut dan hasilnya paparan radiasi yang tadinya mencapai 149 microsievert, turun signifikan menjadi 0,8-1,1 microsievert per jam, pada Senin (9/3).
"Radiasi yang bersumber dari eksternal, tidak akan mengontaminasi tubuh manusia jika manusia meninggalkan atau menyingkirkan sumber radiasi tersebut," ujar Kepala Bidang Keselamatan Kerja dan Dosimetri, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Heru Prasetio, belum lama ini.
Di luar batas toleransi, imbuhnya, paparan radiasi dari zat radioaktif akan menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Ada dua efek radiasi pengion terhadap tubuh manusia. Pertama, bisa berbentuk efek stokastik, yang tidak bisa dipastikan tapi tingkat kemungkinan munculnya efek tersebut dapat diperkirakan. Efek ini terjadi saat paparan radiasi dosis rendah (0,25 sampai 1.000 msv) dan muncul pada manusia dalam bentuk kanker (kerusakan sel-sel jaringan tubuh) atau cacat pada keturunan (kerusakan genetik).
Dalam efek stokastik, kata Heru, tidak dikenal adanya dosis ambang sehingga sekecil apa pun dosis radiasi yang diterima tubuh dapat memungkinkan timbulnya kerusakan sel somatik maupun sel genetik. "Pemunculan efek stokastik berlangsung lama setelah terjadinya penyinaran," terangnya.
Efek kedua dari radiasi pengion ialah deterministik yang muncul apabila jaringan tubuh manusia terpapar radiasi dengan dosis tertentu, seperti kerusakan saluran pencernaan dengan dosis 10.000-50.000 msv, kerontokan rambut (dosis 6.000-12.000 msv), kulit memerah (3.000-6.000 msv), dan kerusakan sumsum tulang (3.000-5.000 msv).
Untuk radiasi dengan dosis 2-5 sv (2.000-5.000 msv) dapat menimbulkan kerusakan pada lensa, kemandulan permanen atau sterilitas pada pada perempuan (3.000 msv) dan laki-laki (dosis 2.000 mSv). Dengan paparan 1,1 sv atau 100 msv saja sudah bisa membuat laki-laki mengalami kemandulan sementara.
Kanker juga dapat ditimbulkan akibat paparan radiasi sebesar 2 msv. Bahkan, itu bisa menimbulkan kematian apabila terpapar dosis 100.000 msv (100 sv) atau lebih, yang didahului dengan terjadinya kerusakan sistem saraf pusat. "Penyembuhan akibat paparan radiasi bergantung pada tingkat keparahan," pungkas Heru. (Aiw/H-2)
Terkini Lainnya
11 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
Ramalan Zodiak Gemini Hari ini 3 Juli 2024: Jangan Bosan untuk Belajar
Avrist Assurance Gelar health Talk Hadirkan Komika Ridwan Remin dan Pukovisa Prawiroharjo
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
9 Manfaat Buah Pala bagi Kesehatan Tubuh, ini Kandungannya
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap