visitaaponce.com

Kimchi dan Jalur Rempah Spice Route

Kimchi dan Jalur Rempah (Spice Route)
Kim Yongwoon, Direktur Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) (Dok Kedubes Korea Selatan)

KIMCHI kerap disebut sebagai soul food bagi warga Korea. Hal ini terbukti dari masih banyaknya warga Korea yang mengatakan mereka tidak bisa makan tanpa kimchi. Bahkan, membawa makanan ini saat bepergian ke luar negeri sudah menjadi kebiasaan turun-temurun. 

Seiring dengan fenomena Hallyu yang menyebar secara global, kimchi pun menjadi salah satu ikon yang populer. Kini kita tidak repot lagi untuk mengemas kimchi di dalam koper karena dapat ditemukan dengan mudah saat bepergian ke luar negeri. 

Kenapa kimchi menjadi soul food bagi warga Korea? Kimchi sebagai unsur budaya tercatat dalam sejarah perkembangan masyarakat, sehingga menjadikannya makanan yang mampu merepresentasikan sentimen warga Korea. 

Kimchi merupakan makanan fermentasi representatif Korea yang telah memiliki sejarah cukup lama. Akan tetapi, kimchi yang dimakan pada zaman nenek moyang orang Korea berbeda dengan yang ada sekarang. Dari kutipan dalam pustaka kuno Korea, kimchi ditemukan pertama kali dibuat dengan bahan turnip (umbi sejenis lobak). Kimchi yang dibuat dengan sayur sawi putih seperti sekarang, mulai muncul pada abad ke-16. Sejak saat itu, pengolahan kimchi mulai menggunakan sawi putih, lobak serta sayuran lainnya yang digarami untuk difermentasi. Hal ini membuat bentuk dan rasanya berbeda dengan kimchi yang ada pada zaman sekarang.

Kapan kimchi menggunakan bubuk cabai merah? Pada abad ke-16 hingga ke-17, tepatnya pada zaman Dinasti Joseon, cabai mulai masuk ke Korea. Sejak zaman itu, cabai merah dan bahan rempah lainnya seperti bawang putih dan jahe mulai digunakan sebagai bumbu utama dalam pembuatan kimchi. Sehingga terciptalah kimchi dengan warna kemerahan dan rasa gurih. Dengan kata lain, kimchi adalah makanan fermentasi yang dikembangkan seiring dengan penggunaan rempah-rempah, sehingga proses pembuatan kimchi makin berkembang dengan berbagai penciptaan rasa uniknya. Oleh karena itu, sejarah kimchi sejalan dengan perjalanan sejarah jalur rempah.

Jalur rempah (spice route)

Pemerintah Indonesia kini tengah berupaya untuk mendaftarkan jalur rempah (spice route) sebagai warisan dunia ke UNESCO. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mencanangkan program penelitian tentang sejarah pertukaran peradaban (civilization) dan budaya melalui jalur rempah Indonesia.
    
Upaya pemerintah Indonesia dalam pelestarian dan pengembangan warisan budaya dan meneliti sejarah peradaban melalui rempah itu patut dihargai. Kimchi juga merupakan salah satu hasil ciptaan pertukaran peradaban dari perjalanan jalur rempah. Cabai merah yang berasal dari benua Amerika datang ke Korea dan bertemu dengan kimchi yang masih sederhana pada abad ke-16 dan ke-17 setelah melewati beberapa benua. Dari pertemuan tersebut terciptalah kimchi dengan rasa pedas, asam dan kecut serta aroma yang khas yang kini menjadi soul food, tidak hanya bagi orang Korea namun juga warga mancanegara.
 
Pemerintah Republik Korea juga terus mengupayakan globalisasi Kimchi serta kuliner olahan kimchi melalui berbagai program pendukung dan mempromosikan Kimjang (budaya khas membuat dan membagikan kimchi), sebagai warisan budaya tak benda UNESCO ke seluruh dunia. 

Harapannya hubungan persahabatan antara Korea sebagai negara Kimchi, dan Indonesia sebagai negara yang kaya rempah, dapat terjalin semakin erat dan terus berkembang melalui pertukaran budaya. 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat