Lapan Anomali Suhu Sebabkan Hujan Bulan Juni
![Lapan: Anomali Suhu Sebabkan Hujan Bulan Juni](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/06/8990f13f5b879d69cf5fc757ecb5b17a.jpg)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi bahwa musim kemarau di wilayah Indonesia terjadi pada Juni - Oktober 2021. Namun demikian, beberapa wilayah di Indonesia masih terus diguyur hujan. Melihat fenomena tersebut, Peneliti Klimatologi PSTA-Lapan Erma Yulihastin mengungkapkan, hujan yang masih sering terjadi di wilayah barat Indonesia, yakni Jawa dan Sumatra sejak awal Juni terjadi karena pengaruh dinamika laut atmosfer yang terjadi di Samudra Hindia.
"Dinamika ini ditunjukkan dari pembentukan pusat tekanan rendah berupa pusaran angin yang dinamakan dengan vorteks di selatan ekuator dekat pesisir barat Sumatra dan Jawa," kata Erma dalam keterangan resmi, Rabu (23/6).
Baca juga: NasDem Ajak Semua Fraksi Menyatukan Pandangan Soal RUU PKS
Adapun, ia menyebut pembentukan vorteks di Samudra Hindia yang sangat intensif sejak awal Juni ini diprediksi bertahan sepanjang periode musim kemarau sehingga berpotensi menimbulkan anomali musim kemarau yang cenderung basah sepanjang bulan Juli-Oktober pada tahun ini.
Anomali musim kemarau tahun ini juga diperkuat dengan prediksi pembentukan dipole mode negatif di Samudra Hindia yang berpotensi menimbulkan fase basah di barat Indonesia.
"Dipole Mode ini ditandai dengan penghangatan suhu permukaan laut di Samudra Hindia dekat Sumatra," tambahnya.
Sedangkan sebaliknya, lanjut Erma, di wilayah dekat Afrika mengalami pendinginan suhu permukaan laut. Kondisi ini mengakibatkan pemusatan aktivitas awan dan hujan terjadi di Samudra Hindia barat Sumatra sehingga berdampak pada pembentukan hujan yang berkepanjangan selama musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.
"Penghangatan suhu permukaan laut di Samudra Hindia barat Sumatra ini juga merupakan bagian dari feedback response terhadap kondisi di Samudra Pasifik yang saat ini mengalami La Nina namun semakin melemah dan cenderung menuju kondisi netral," bebernya.
Baca juga: BPPT Dorong Penguatan Strategi AI Tingkatkan Daya Saing dan Kemandirian
Meskipun demikian, Diple Mode negatif ini diprediksi hanya berlangsung secara singkat, yaitu dua bulan (Juli-Agustus) sehingga belum memenuhi kriteria Dipole Mode yang secara ilmiah harus terjadi minimal 3 bulan berturut-turut.
Namun, eksistensi vorteks dan penghangatan suhu permukaan laut di perairan lokal Indonesia diprediksi akan terus berlangsung hingga Oktober.
"Gabungan vorteks dan anomali suhu permukaan laut lokal ini merupakan faktor pembangkit yang menyebabkan anomali musim kemarau cenderung basah pada tahun ini terutama di wilayah Indonesia bagian selatan (Jawa hingga Nusa Tenggara Timur) dan timur laut (Maluku, Sulawesi, Halmahera)," pungkas Erma. (H-3)
Terkini Lainnya
Hari Ini Hujan Diprediksi masih Guyur Sejumlah Wilayah di Tanah Air
Prakiraan Cuaca Hari ini, Jakarta Cerah Berawan Kecuali Kepulauan Seribu
Ini Penyebab Hujan Lebat Berhari-Hari di Tengah Musim Kemarau Menurut BMKG
Korban Gempa Bumi Batang dan Pekalongan Bertambah: 12 Orang Luka dan 55 Bangunan Rusak
Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta, Ini Prakiraan Cuaca Senin (8/7)
Majalengka Tetapkan Status Siaga Darurat Ancaman Bencana Kekeringan
Hujan Masih Turun di Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
Kekeringan, Ratusan Hektare Sawah di Klaten Puso
Pemkab Kaur Bengkulu Bagikan Pompa untuk Airi Sawah Tadah Hujan
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap