Selain Medis, Riset Kanker Payudara Perlu Pendekatan Sosial dan Budaya
![Selain Medis, Riset Kanker Payudara Perlu Pendekatan Sosial dan Budaya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/7d5de107a80d1e16b0d45041cc4de8ab.jpg)
DOSEN Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran (FKep Unpad) Tuti Pahria mengatakan saat ini riset terkait kanker payudara mayoritas menekankan pada aspek biomedikal. Masih minim riset kanker payudara yang menekankan pada aspek manusia secara komprehensif yang melibatkan aspek sosial, budaya, dan sejarah.
“Mengapa ketiga hal ini penting, karena manusia merespons terhadap sesuatu yang terjadi pada tubuhnya tidak terlepas dari tradisi, situasi sosial dan budaya di mana orang tersebut berada,” kata Tuti dalam keterangannya, Rabu (2/3).
Berdasarkan penelitiannya, Tuti melihat perempuan yang memiliki pengalaman terkena kanker payudara berada dalam keadaan yang merepresentasikan sosial, budaya, juga harapan. Keadaan ini menimbulkan keterkaitan antara menafsirkan apa yang terjadi di masa sekarang, memahami masa lalu, dan memandang masa depan.
“Pengalaman temporal perempuan Indonesia dengan kanker payudara tidak dapat ditata laksana atau tidak dapat di-treatment secara terpisah dari masa lalu, masa sekarang, dan masa akan datang, tetapi harus disandingkan secara bersama-sama,” ujar Tuti.
Baca juga: Deteksi Dini Kanker Payudara, Masyakarat Didorong Lakukan Sadari dan Sadanis
Hal ini di antaranya terlihat dari bagaimana mencari pengobatan. Meski diawali dengan mencari pertolongan medis untuk menegakkan diagnosis, ada banyak pasien yang memilih pengobatan tradisional terlebih dahulu sebelum akhirnya beralih ke pengobatan medis. Hal ini menunjukkan tradisi dan budaya sangat menentukkan dalam pengambilan keputusan.
Selain itu, pasien juga melihat masa depan dalam pengambilan keputusannya dengan mengantisipasi apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang.
“Masa lalu dan masa datang dibawa ke masa sekarang di mana partisipan membayangkan masa depan apa yang akan dihasilkan dari keputusan mereka yang diambil sekarang,” tukasnya.(OL-5)
Terkini Lainnya
Nama Pakaian Adat dari 34 Provinsi di Indonesia
Organisasi Nirlaba Harus Pertahankan Nilai Demi Misi Keberlanjutan
Pelayanan Publik Dinas Sosial Cianjur Diganjar Penghargaan Kemenpan-RB dan Ombudsman
Unas Gelar Pertemuan Lintas Budaya lewat Icosop Ketiga
Indonesia Raih Apresiasi atas Capaian Komunitas Sosbud ASEAN
Mengenal Kitsunee, Cosplayer Bermasker yang Punya Kepedulian Sosial
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap