Masyarakat Didorong agar Gunakan Energi Baru Terbarukan
![Masyarakat Didorong agar Gunakan Energi Baru Terbarukan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/a11ac2df42b0bfbd3b6a7691addba683.jpg)
MASYARAKAT diminta untuk mulai membiasakan menggunakan energi baru terbarukan guna menurunkan penurunan emisi gas rumah kaca. Pasalnya, emisi gas rumah kaca selama ini telah banyak menimbulkan dampak lingkungan yang cukup serius, seperti rob yang terjadi di wilayah pesisir Jawa Tengah.
Pengamat Lingkungan Unika Soegijapranata Semarang, Dr. Ir. Djoko Suwarno, M.Si. mengatakan, emisi gas rumah kaca menyebabkan es di kutub utara dan selatan mencair, sehingga menyebabkan peningkatan permukaan air laut. Akibatnya, sejumlah wilayah di pesisir, seperti Pekalongan kerapkali diterjang rob dengan kondisi yang cukup parah.
"Ini diperparah juga dengan penggunaan air tanah, yang menyebabkan tanah menjadi turun. Selain itu, rob juga menyebabkan pengeluaran biaya untuk membangun jadi lebih mahal, karena harus menguruk tanah," kata Djoko, Rabu (23/3).
Ditambahkan, dampak lain dari emisi gas rumah kaca, khususnya yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan rendah juga bisa menyebabkan sejumlah penyakit, seperti infeksi saluran pernafasan akut dan kanker. Bahkan, unsur Pb atau timbal pada BBM dengan oktan rendah juga beresiko pada janin.
"Yang berbahaya unsur dalam bensin itu ada kandungan Pb yang berbahaya bagi janin dalam kandungan ibu hamil. Maka, kita semua ayolah mengurangi BBM oktan rendah," imbuhnya.
Djoko juga mendukung program pemerintah dalam penggunaan Bio Diesel untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Namun demikian, pemerintah juga mesti memperhitungkan ketersediaannya, mengingat CPO juga digunakan untuk bahan baku minyak goreng yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Kami mendorong Bio Diesel tidak menggunakan 100 persen CPO. Kami sudah melakukan penelitian bahwa sebenarnya limbah dari kelapa sawit juga bisa dimanfaatkan untuk bahan bio diesel," ungkap Djoko.
Sementara itu, sebagai perusahaan energi yang telah berkiprah di kancah global, PT Pertamina (Persero) menegaskan kembali komitmennya sebagai perusahaan yang peduli pada aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik. Salah satunya ditunjukkan dengan menetapkan program transisi energi sebagai prioritas utama perusahaan.
Saat ini, Pertamina telah memainkan peran penting dalam memimpin transisi industri energi Indonesia dengan menargetkan bauran energi dan pengurangan emisi. Pertamina menargetkan, penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang lebih komprehensif sebesar 30% sebelum tahun 2030.
Selain itu, Pertamina akan memprioritaskan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk mengatasi permasalahan lingkungan, yang sejalan dengan Bauran Energi Indonesia pada tahun 2030. (OL-13)
Baru Juga: Negara G20 Komitmen Perkuat Upaya Perlindungan dan Pengelolaan Air
Terkini Lainnya
Penerapan EBT Perlu Komitmen Bersama
Baleg DPR Bantah Ada Jalur Khusus dalam Pembahasan RUU
MKI Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Tingkatkan Pemanfaatan EBT
Komisi VII DPR: Pemerintah Tak Perlu Buru-buru Ekspor Listrik EBT ke Singapura
Bertemu Tony Blair, Jokowi Bahas Rencana Proyek EBT di IKN
PLN UIW Babel Gandeng Pemkot Pangkalpinang Kembangkan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP)
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap