visitaaponce.com

Gunung Anak Krakatau Siaga, Muhadjir Selat SUnda Masih Aman Dilintasi Pemudik

Gunung Anak Krakatau Siaga, Muhadjir: Selat SUnda Masih Aman Dilintasi Pemudik
Ilustrasi erupsi Gunung Anak Krakatau(Antara/Sigid Kurniawan)

JELANG Hari Raya Idul Fitri 1443 H, status dari Gunung Anak Krakatau meningkat ke level III atau siaga, dari sebelumnya level II atau waspada. Kenaikan status level Gunung Anak Krakatau jadi siaga ini diambil karena aktivitas vulkanik gunung tersebut dan hingga saat ini masih dalam periode erupsi dan guguran/longsoran.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, Provinsi Lampung, dikhawatirkan mengganggu aktivitas perjalanan masyarakat khususnya para pemudik yang menyeberang menggunakan angkutan laut maupun angkutan udara. 

Dalam rangka Hazard Asessment atau Identifikasi Bahaya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan Hazard Asessment yang dilakukan dalam inspeksi gabungan melihat dari sisi bahaya primer maupun sekunder di Pulau Gunung Anak Krakatau.

Usai inspeksi dari udara, kondisi dari Gunung Anak Krakatau sampai saat ini masih kondusif. Dan dipastikan isu Gunung Anak Krakatau yang tengah gawat tidak benar.

"Sepanjang pengamatan langsung di dekat Gunung Anak Krakatau, sudah dipastikan kondisinya Insya Allah aman. Karena itu kalau ada isu bahwa Anak Krakatau sedang gawat itu tidak benar," kata Muhadjir, Kamis (28/4).

Muhadjir mengatakan, sampai saat ini kondisi sekitar Gunung Anak Krakatau masih aman untuk dilintasi oleh angkutan, tetapi tidak mendekati wilayah Gunung Anak Krakatau setidaknya dalam radius 5 kilometer.

Baca juga : 1,5 Juta Orang Mudik Via Transportasi Umum Hingga H-5 Lebaran

"Karena itu mereka yang akan menyeberang dalam rangka mudik ini Insya Allah sambil berdoa mudah-mudahan tidak akan ada aral melintang yang disebabkan aktivitas Anak Krakatau," tuturnya.

Hal itu, lanjut Muhadjir, berdasarkan bukti ilmiah dari kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  yang menyebutkan terbukti aman.

"Tentu saja kejadian di luar itu kita tidak bisa memastikan. Yang penting kalau kita lihat kasat mata dan berdasarkan bukti ilmiah itu masih aman," pungkasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan pengamatan kegempaan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Gunung Anak Krakatau telah terjadi satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 12 mm dan lama gempa 17 detik, 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 2-10 mm, dominan 3 mm.

Secara umum aktivitas vulkanik seperti kegempaan, erupsi dan guguran/longsoran sejak Senin 25 April 2022 cenderung melandai.

Namun demikian, dalam posisi status Siaga (level 3) masih terdapat kemungkinan terjadi peningkatan aktivitas vulkanisme secara mendadak. Masyarakat juga diimbau tidak mendekati wilayah Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km. (OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat