BPIP Dorong Lembaga Pendidikan Narasikan Nilai-nilai Pancasila di Lingkungan Sekolah dan Kampus
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendorong lembaga pendidikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di kabupaten Bangka Barat untuk menarasikan nilai-nilai Pancasila melalui program atau kegiatan di lingkungan sekolah dan kampus.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPIP Yudian Wahyudi saat mengunjungi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muntok Bangka Barat dan Universitas Banga Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Rabu, (27/7).
“Selain mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, mari kita narasikan Pancasila dalam program dan kegiatan di lingkungan sekolah dan kampus”, ujarnya saat menjadi keynote speech Kuliah Umum di UBB.
Menurutnya, Pendidikan adalah proses pendewasaan, tidak sekadar proses transfer pengetahuan dalam arti seluas-luasnya, melainkan proses internalisasi nilai-nilai sosiokultural dan sosio-religi yang selanjutnya dieksternalisasi ke dalam realitas sosial.
“Jadi, potensi-potensi peserta didik seperti kognitif, afektif, sosial, dan spiritual perlu untuk dikembangkan dan diaktualisasikan secara sinergis dan bertanggungjawab”, terangnya.
Selanjutnya yang tidak kalah penting dalam memajukan pendidikan di Republik ini adalah aspek penelitian dan pengembangan. Penelitian berperan penting dalam membangun sebuah peradaban bahkan memunculkan peradaban baru, seperti lahirnya Revolusi Industri 1.0 hingga Revolusi Industri 4.0.
“Kita perlu mendorong para akademisi dan peneliti tidak hanya mengejar kuantitas penelitian melainkan juga kualitas sebuah penelitian”, ucapnya.
Dalam konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi yang perlu juga diperhatikan dan dipraktekkan adalah pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian masyarakat merupakan pengamalan ilmu pengetahuan, Pendidikan dan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat serta tanggung jawab luhur dalam mengembangkan kemampuan resiliensi masyarakat, sehingga dapat mempercepat laju pertumbuhan pembangunan nasional.
“Salah satu program universitas yang sering kita jumpai adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN), melalui program ini, BPIP juga mendorong hadirnya program KKN Pancasila di setiap universitas. Mengapa KKN Pancasila? Karena seiring berkembangnya zaman pembelajaran Pancasila dituntut untuk menggunakan metodemetode alternatif yang bersifat dialogis, dua arah, dan tepat sasaran”, tegasnya.
Baca juga : BPIP Gandeng Kemendagri Pancasilakan Pejabat
KKN Pancasila merupakan wujud dari pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) yang mengedepankan Taaruf. Sehingga mahasiswa diharapkan dapat memiliki sikap yang arif, sifat yang lebih luhur dari sifat Alim yang cenderung fokus pada koginisi.
“Melalui kerja sama ini saya berharap civitas akademika dituntut aktif di posnya masingmasing, sehingga harapannya Universitas Bangka Belitung mampu menjadi universitas yang melahirkan tokoh-tokoh nasional, pemikir-pemikir hebat, praktisi-praktisi handal, serta aktivis-aktivis kemanusiaan yang mampu mengisi ruang kehidupan dengan lebih sinergis dan responsive”, harap Yudian.
Sekretaris Utama BPIP Adhianti saat mengunjungi Sekolah SMAN 1 Muntok Bangka Barat mengatakan narasi Pancasila sangat penting untuk dilaksanakan di lingkungan sekolah. Karena menurutnya siswa akan mudah untuk memahami arti implementasi nilai-nilai Pancasila.
“Nah saya harap ibu bapak guru dalam program atau kegiatan di sekolah harus menarsikannya dengan nilai-nilai Pancasila, contohnya bikin tulisan-tulisan imbauan atau larangan seperti itu”, ujarnya.
Ia juga menegaskan, dengan semakin berkembangnya teknologi digital, siswa-siswi jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita bohong atau hoax. Tidak hanya itu dalam mengelola media social, siswa diminta untuk menyampaikan narasi yang positif.
“Nah, sekarang kan media sosial sangat berkembang cepat ya, banyak mudaya-budaya negative dan berita-berita bohong, maka dari itu adek-adek harus hati-hati ya”, ujarnya saat sambutan dalam kegiatan penyerahan buku salam Pancasila.
Tidak kalah penting rombongan BPIP juga mensosialisasikan Salam Pancasila sebagai salam kebangsaan dan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 Tentang perubahan PP No. 5 tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kunjungan kerja tersebut mendapatkan apresiasi dari Kepala SMAN 1 Muntok Rimayani dan Dinas Pendidikan setempat. Apresiasi juga disampaikan oleh Rektor UBB Ibrahim. Ia menegaskan kampusnya akan selalu menjaga dan mengimplementasikan nilai-nila Pancasila dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tidak kalah penting, menurutnya UBB saat ini telah mengimplementasikan mata kuliah Pancasila, sehingga mahasiswa dan dosen di kampus tersebut tidak diragukan lagi untuk memahami dan memaknai nilai-nilai Pancasila. (OL-7)
Terkini Lainnya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Surya Paloh: Pancasila Jadi Rongsokan Bila Tak Melekat di Jiwa
Surya Paloh: Pancasila Palsu Mendewakan Kekuasaan, Menghina Ketika Tak Berkuasa
Pentingnya Menanamkan Nilai Pancasila dalam Berbudaya Digital
BPIP Minta Tambahan Anggaran Rp100 Miliar, untuk Apa Saja?
Bangun Karakter Anak Melalui Jambore Nasional Bersama Ibu Pertiwi
Ajak Anak Liburan Sekolah Ke Pantai, Waspada Angin dan Ombak
Dengan Kostum Unik, 400 Peserta Adu Makan Otak otak di Pangkalpinang
Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Semujur Babel, 9 ABK Selamat
Tunggakan BPJS Kesehatan di Babel Capai R182 miliar
46 Cakada di Babel Ambil Formulir ke NasDem
DBD di Babel 819 Kasus sepanjang 2024, 11 Meninggal Dunia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap