visitaaponce.com

Kenali Fungsi Albumin dan Dampak jika Kekurangan

Kenali Fungsi Albumin dan Dampak jika Kekurangan
Ikan gabus memiliki kandungan protein albumin yang tinggi dibandingkan ikan lain.(Antara/Jessica Helena Wuysang.)

MENDENGAR kata albumin masih terasa asing bagi orang awam. Namun, perlu kamu ketahui ialah albumin ternyata memiliki peran penting untuk menjaga daya tahan tubuh, lho!

Pengertian albumin 

Albumin adalah protein yang banyak ditemukan pada plasma darah. Protein ini diproduksi oleh hati dan dialirkan ke aliran darah. 

Fungsi dari albumin ialah menjaga cairan dalam darah agar tidak bocor. Selain itu, albumin membawa berbagai zat yang diperlukan tubuh seperti vitamin, enzim, dan hormon. 

Fungsi albumin

a. Antioksidan dalam darah.

Fungsi albumin dalam menjaga tubuh sebagai salah satu jenis antioksidan dalam darah. Albumin bekerja dengan mengikat logam dan bereaksi dengan radikal bebas.

Radikal bebas yang dibiarkan begitu saja, justru akan menyebabkan kerusakan pada sel tubuh. Seperti yang kita tahu, dalam menangkal radikal bebas, peran antioksidan sangat dibutuhkan untuk mengatasinya.

b. Sebagai pengikat darah.

Fungsi albumin dalam menjaga tubuh yaitu mengikat darah. Mungkin yang kita tahu bahwa darah berbentuk seperti cairan. 

Namun sebenarnya, darah tidak sepenuhnya berbentuk cairan karena terdapat peran albumin yang mengikat seluruh bagian sel dengan air sehingga membentuk cairan darah seperti yang kita kenal.

Albumin akan melakukan sesuatu yang disebut dengan tekanan onkotik, yaitu tekanan untuk mempertahankan cairan agar tetap berada di pembuluh darah. Jika dalam pembentukan albumin ini terganggu, akan menyebabkan penurunan pada tekanan onkotik dan akhirnya mengakibatkan pembengkakan atau endema.

c. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Fungsi lain albumin yaitu penjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa salah satu fungsi albumin dalam tubuh manusia yaitu untuk menjaga keseimbangan cairan.

Sel-sel yang berada dalam tubuh memerlukan keseimbangan cairan untuk mempertahankan fungsinya. Di sinilah fungsi albumin dibutuhkan, karena jenis protein ini akan menjaga kondisi tersebut agar tetap dalam kadar normal. Albumin akan mendorong cairan masuk ke dalam sel yang membutuhkan dan memancarkan cairan di dalam sel untuk keluar ketika kadarnya sudah berlebihan.

d. Pengangkut berbagai nutrisi dan hormon.

Fungsi albumin dalam menjaga tubuh yang keempat yaitu pengangkut berbagai nutrisi dan hormon. Albumin dalam darah akan bertindak sebagai pengangkut dan menyebarkan mineral kalsium, hormon progesteron, dan obat-obatan ke seluruh jaringan tubuh.

Selain itu, albumin menjadi sarana untuk mengangkut bilirubin dan pigmen kuning ke seluruh tubuh. Jika tubuh sampai kekurangan bilirubin, akan menyebabkan efek samping seperti ikterus, penurunan berat badan, dan kelelahan.

e. Memperbaiki jaringan sel yang rusak.

Fungsi albumin dalam menjaga tubuh yang kelima ialah membantu memperbaiki jaringan sel yang rusak. Albumin berperan sebagai agen yang akan membentuk ikatan antarsel yang keberadaannya dibutuhkan dalam proses regenerasi dan perbaikan sel.

Albumin akan memberi sinyal pada sistem imunitas tubuh jika terjadi kerusakan sel. Hal inilah yang menyebabkan albumin sangat erat kaitannya dengan pembentukan sel darah putih. Sel darah putih sendiri merupakan zat penting yang sangat dibutuhkan dalam menjaga kekebalan tubuh.

Ketika kadar albumin rendah, proses pemulihan jaringan sel tubuh yang rusak akan melambat dan mengganggu pembentukan jaringan sel baru. Kondisi seperti ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan yang dapat memperlambat proses penyembuhan suatu penyakit.

Kadar albumin normal

Melansir dari Sardjito.com, menyebutkan kadar normal albumin dalam tubuh berbeda sesuai dengan usia seseorang. Bagi orang dewasa kadar albumin normal sebanyak 3,8-5,1 gr/dl, anak-anak sebanyak 4,0-5,8 gr/dl, bayi sebanyak 4,4-5,4 gr/dl. Sedangkan untuk bayi baru lahir kadar albumin normal yaitu sebanyak 2,9-5,4 gr/dl.

Apa yang terjadi jika tubuh kekurangan albumin?

Tubuh yang kekurangan albumin disebut dengan hipoalbuminemia. Gangguan hipoalbuminemia umumnya disebabkan oleh peradangan di seluruh tubuh. Contohnya saat mengalami sepsis atau setelah menjalani operasi. 

Peradangan juga dapat terjadi karena paparan intervensi medis, seperti ditempatkan mesin bypass. Selain itu, kekurangan albumin dapat terjadi akibat tubuh tidak mendapatkan cukup protein atau kalori di dalam makanan yang dikonsumsi.

Namun, apa saja dampak buruk yang dapat terjadi saat seseorang mengidap hipoalbuminemia? Berikut ini beberapa gangguan yang dapat terjadi:

1. Efusi pleura.

Salah satu dampak buruk yang dapat terjadi saat seseorang mengidap hipoalbuminemia adalah efusi pleura atau terdapat air di paru-paru. Gangguan ini terjadi saat terdapat penumpukan cairan yang berlebihan di ruang antara paru-paru dan rongga dada. 

Salah satu fungsi albumin adalah menjaga agar cairan yang ada pada pembuluh darah tidak bocor. Saat tubuh kekurangan protein tersebut, kebocoran pada paru-paru dapat terjadi. Gangguan ini dapat menimbulkan kondisi yang serius bahkan mampu meningkatkan risiko terkait kematian.

2. Ascites.

Dampak buruk lain yang dapat terjadi disebabkan oleh hipoalbuminemia ialah ascites. Seseorang yang mengidap gangguan ini disebabkan oleh penumpukan cairan antara selaput dinding perut dan organ dalam atau disebut juga rongga peritoneal. 

Gangguan ini dapat terjadi saat kadar albumin dalam tubuh rendah, sehingga cairan dapat bocor ke rongga tersebut layaknya efusi pleura. Maka dari itu, peran albumin sangat penting di dalam tubuh agar tetap normal.

3. Atrofi otot.

Saat mengidap kekurangan albumin, kamu juga mengalami atrofi otot. Umumnya gangguan ini disebabkan oleh kekurangan aktivitas fisik, tetapi juga dapat terjadi karena hipoalbuminemia. 

Hal ini dapat membuat jaringan otot mengecil dan membuat lebih cekung serta terlihat tidak simetris. Kamu juga akan kesulitan untuk menggunakan bagian tubuh yang terdampak, contohnya jika terjadi pada kaki maka akan sulit untuk berjalan.

Hipoalbuminemia dapat menjadi masalah yang sangat besar jika ditemukan setelah mendapatkan operasi atau sehabis dirawat di ruang gawat darurat. Selain itu, tubuh yang kekurangan albumin dan tidak segera diobati dapat meningkatkan beberapa kondisi fatal yang telah disebutkan sebelumnya. Maka dari itu, pastikan kamu sesegera mungkin memeriksakan diri jika merasakan gejala dari kelainan tersebut. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat